RADARMUKOMUKO.COM – Pemerintah Desa (Pemdes) Pondok Kopi, Kecamatan Teras Terunjam melaksanakan pelatihan budi daya ayam kampung, Selasa (27/9). Acara bertempat di kantor Desa Pondok Kopi, mulai pukul 10.15 WIB. Pelatihan dalam rangka meningkatkan ilmu yang wawasan tentang ternak ayam kampung. Peserta pelatihan merupakan calon penerima program ketahanan pangan, berupa ayam Kampung Unggul Bapelitbangtan (KUB). Pelatihan ini menghadirkan 2 narasumber utama. Pertama Kepala Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) Penarik, drh. Zairan Aripin, dan Koordinator Penyuluh (Korluh) Kecamatan Teras Terunjam, Syafarni, S.Pt. Juga hari Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Camat Teras Terunjam, bersama Kasi Ekonomi dan Pembangunan (Ekobang), pendamping desa, serta Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat (TAPM) Kabupaten Mukomuko. Sedangkan peserta merupakan perwakilan 3 kelompok calon penerima program. Sebagaimana disampaikan oleh Kades Pondok Kopi, Saiden, kemarin.
Dihubungi wartawan koran ini, Saiden menyampaikan, sesuai kesepakatan bersama, program ketahanan pangan Dana Desa (DD) 2022, berupa ayam KUB. Bagi warga Pondok Kopi, memelihara ayam KUB merupakan hal yang baru. Oleh karena itu, mereka perlu mendapatkan ilmu bagaimana cara memelihara ayam ini dengan baik dan benar. Ada 3 kelompok calon penerima bantuan. Akan tetapi mereka tidak hadir seluruhnya dalam pelatihan kemarin.
‘’Jumlah penerima bantuan 3 kelompok. Mereka perlu tambahan ilmu. Memelihara ayam KUB, tentu tidak sama dengan memelihara ayam kampung biasa,’’ jelas Saiden.
Saiden juga menyampaikan, program ini merupakan paket lengkap. Mulai dari pembuatan kandang, Day Old Chicken (DOC) yang diterima masing-masing kelompok banyak 500 ekor. Ada juga pakan dan obat-obatan. Kandang yang dibuat berukuran 5x6 meter persegi. Sistem pemeliharaan adalah, satu kelompok memiliki 1 kandang. Ayam diurus bersama oleh anggota kelompok.
‘’Sekarang masih dalam tahap persiapan. Selain memberikan pelatihan, juga akan dikalkulasikan kebutuhan pakan, obat-obatan dan kebutuhan lainnya,’’ tambah Saiden.
Kades berharap, program ini bisa berjalan berkesinambungan. Setelah berhasil pada periode pertama, penerima bantuan bisa melanjutkan secara pribadi. Hasil yang didapat bisa digunakan untuk pengembangan. Bantuan dari pemerintah ini menjadi modal pertama. Jangan sampai, ketika tidak ada bantuan, penerima bantuan berhenti berkarya.
‘’Bantuan ini merupakan modal awal. Hasilnya silahkan dikembangkan,’’ pesan Saiden.(dul)