CIREBON, radarmukomuko.com – Terjadi aksi besar-besaran di Kota Cirebon, Jawa Barat, Kamis (07/04) hari ini. Sejumlah mahasiswa kepung gedung DPRD Cirebon, menyampaikan penolakan wacana jabatan Presiden diperpanjang tiga periode. Sebelum kepung Kantor DPRD Cirebon, titik kumpul mahasiswa di depan salah satu kampus di Jalan Pemuda Kota Cirebon. Dari titik kumpul, mereka menggelar aksi menyampaikan berbagai aspirasi jalan kaki menuju gedung wakil rakyat. Dikutip dari pasundanekpres.co sejumlah massa tidak hanya menolak wacana penetapan jabatan presiden tiga periode, tetapi juga menyampaikan penolakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), menolak ibu kota negara (IKN) baru, serta menuntut pemerintah menciptakan stabilitas harga kebutuhan pokok. Jalannya aksi, sempat disayangkan karena diwarnai aksi bakar ban dan sempat sedikit ricuh. Koordinator Aksi, Anggito Galih menilai, wacana masa jabatan presiden dan wakil presiden ditambah menjadi periode itu sebagai langkah inkonstitusioal, serta bertentangan undang-undang. Tidak hanya itu, mahasiswa menolak penundaan Pemilu 2024. “Tugas pemerintah menaati undang-undang, dan siap mendengar aspirasi masyarakat,” tegasnya. Galih menjelaskan, tujuan aksi turun ke jalan ini, mendesak kepada pemerintah merevisi undang-undang IKN, menolak kenaikan harga BBM, serta menolak jabatan presiden tiga periode. “Aliansi masyarakat harus selalu masif melakukan kegiatan ini. Kami meminta DPRD Kota cirebon, untuk menolak kenaikan BBM, menata kembali harga kebutuhan pokok, menuntut pemerintah menstabilkan harga BBM, dan wajib menstabilkan harga pangan,” tukasnya. (nek)
Demo Mahasiswa Tolak Wacana Jabatan Presiden Tiga Periode Ricuh
Kamis 07-04-2022,17:06 WIB
Editor : Radar Mukomuko
Kategori :