Puskesmas Tunggal Jaya, Tiada Hari Tanpa Vaksin

Hari Ini di Desa Pondok Kopi

TERAS TERUNJAM  - Tiada hari tanpa vaksin. Itulah yang sedang dilakukan oleh petugas vaksinasi Covid-19 di Puskesmas Tunggal Jaya. Sejak beberapa hari yang lalu, hingga hari-hari berikutnya, tim vaksinasi turun ke desa. Tim memanfaatkan momen berkumpul warga, misalnya Posyandu atau penyaluran dana Bantuan Langsung Tunai (BLT). Hari ini, petugas turun ke Desa Pondok Kopi, untuk melakukan vaksinasi Covid-19, bertepatan dengan penyaluran dana BLT. Kepala Puskesmas Tunggal Jaya, Idi Juli Jono, menjelaskan, Puskesmas Tunggal Jaya, membawahi 4 desa. Yaitu, Tunggal Jaya, Mekar Jaya, Karang Jaya dan Pondok Kopi. Tim vaksinasi terbagi menjadi dua. 1 bertugas siaga di Puskesmas, tim lainnya turun ke desa-desa. Langkah ini dilakukan untuk memudahkan masyarakat dalam mendapatkan vaksin Covid-19. ''Sertifikat vaksin Covid-19 menjadi syarat mengambil bantuan sosial atau pengurusan administrasi. Kami berusaha agar masyarakat semudah mungkin mendapatkan vaksin Covid-19,'' jelas Jono. Jono menambahkan, dalam setiap kegiatan vaksinasi, warga dari mana aja boleh datang dan mendapatkan vaksin Covid-19. Baik dosis satu maupun dua. Syaratnya membawa KTP maupun Kartu Keluarga (KK). Vaksin ini diperuntukkan bagi warga yang umurnya minimal 13 tahun. ''Hari Selasa kemarin di Mekar Jaya, Rabu Tunggal Jaya, Kamis Pondok Kopi. Dimana ada momen warga berkumpul, baik Posyandu maupun pembagian BLT, kami hadir,'' jelas Jono Sakimin (83) warga Tunggal Jaya ini, baru divaksin Covid-19. Ia mengatakan, ikut vaksin Covid-19 merupakan kesadaran sendiri. Tidak ada kaitannya dengan ancaman sanksi dari pemerintah. Ayah 6 orang anak ini mengatakan, vaksin zaman sekarang, jauh lebih enak dibandingkan ketika dirinya masih kecil. Pria kelahiran tahun 1938 ini, masih terlihat segar bugar. Mata dan pendengarannya masih tajam. Setiap hari pergi ke kebun untuk menanam dan panen sayuran. ''Saya pernah pergi ke Puskesmas untuk vaksin Covid-19, tapi sudah tutup. Tadi ada yang kasih tahu, ada vaksin di kantor desa. Saya langsung berangkat. Malah KTP-nya ketinggalan,'' demikian Sakimin. (dul)