Sawit Mahal, Waspadai Pupuk Oplosan

Jumat 22-10-2021,09:00 WIB
Reporter : Radar Mukomuko
Editor : Radar Mukomuko

MUKOMUKO – Seiring dengan naiknya harga Crude Palm Oil (CPO) atau harga Tandan Buah Segar (TBS) sawit, harga pupuk dan racun yang digunakan petani sawit ikut melambung tinggi. Uniknya pada saat kondisi ini berlangsung, bermunculan merk pupuk baru dengan harga lebih murah dan juga pukuk dengan merk sama tapi berbeda kode. Begitupun dengan racun rumput, muncul berbagai merk dan ada yang menjual murah. Hal ini perlu diwaspadai oleh petani, karena ditakutkan adanya pupuk oplosan atau pupuk palsu. Salah seorang anggota dewan yang juga pengusaha kebun sawit mandiri, Armansyah,ST mengatakan tingginya harga TBS, membuat petani bergerak secara rutin memelihara kebunnya, dengan pemupukan hingga pembersihan. Seiring dengan itu, harga pupuk maupun racun yang digunakan untuk membersih kebun ikut naik siginifikan. ‘’Hampir semua jenis pupuk dan racun naik secara signifikan, sejak harga sawit mahal, karena permintaan petani terhadap pupuk cukup tinggi,’’ katanya. Lanjutnya, dalam kondisi sekarang banyak yang menawarkan pupuk murah dan muncul berbagai merk pupuk. Maka petani harus hati-hati, jangan sampai terjebak membali pupuk kualitas rendah atau pupuk hasil oplosan alias palsu. Sebab sebagai daerah dengan potensi sawit terbesar, Mukomuko menjadi tujuan penjualan pupuk dan kebutuhan pertanian. Di beberapa daerah, keberadaan pupuk oplosan ini sudah diuangkap oleh kepolisian. ‘’Orang memanfaatkan kebutuhan kita terhadap pupuk maupun racun ini, maka perlu waspada. Apalagi Mukomuko terkenal dengan potensi sawitnya, maka menjadi target pengusaha pupuk dan racun, baik yang asli maupun palsu,’’ tegasnya. Arman juga mengatakan, ia sudah menanyakan di beberapa toko pupuk di wilayah ini, kebanyak mereka tidak berani menyetok pupuk dengan kondisi harga yang tinggi saat ini. Sebab tidak ada ketetapan resmi terhadap harga pupuk tersebut, sehingga sewaktu-waktu bisa turun dan naik semaunya. ‘’Untuk harga pupuk ini tidak ada ketetapan resmi dari pemerintah, sehingga pemilik toko tidak berani menyetoknya. Sebetulnya bukan langka, tapi pemilik usaha hati-hati, sebab sekarang mahal, sewaktu-waktu bisa turun,’’ tutupnya.(jar)

Tags :
Kategori :

Terkait