Pengantar Jenazah Covid-19 Lukai Hati Warga

Rabu 21-07-2021,10:05 WIB
Reporter : Radar Mukomuko
Editor : Radar Mukomuko

PENARIK – Warga Desa Sumber Mulya, Kecamatan Penarik, khususnya relawan penanganan Covid-19 merasa kecewa berat. Penyebabnya adalah, sopir ambulans dan security, yang mengantar jenazah yang dinyatakan positif Covid-19, tidak menggunakan Alat Pelindung Diri (APD). Hal tersebut berbeda 180 drajat dari relawan desa yang telah menggunakan APD lengkap, sesuai prosedur penanganan jenazah Covid-19. Atas kekecewaan tersebut, warga menyampaikan uneg-unegnya kepada wakil bupati, Wasri, saat melakukan kunjungan ke kantor desa, Senin (19/7). Warga juga merasa kecewa, karena pemakaman yang dijadwalkan Sabtu (17/7) pukul 04.30 WIB, baru terlaksana pada Sabtu siang, sekitar pukul 11.15 WIB. Menyikapi keluhan warganya tersebut, Wasri berjanji akan membahas hal ini bersama tim Satgas Covid-19 kabupaten. Sekdesa Sumber Mulya, Wasno, menceritakan, pada Sabtu dini hari, sekitar pukul 02.10 WIB, ada warga Sumber Mulya yang meninggal di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mukomuko. Warga tersebut berinisial Ta (79). Pihak rumah sakit menyampaikan, pasien dinyatakan positif terpapas virus corona. Oleh karena itu, pihak rumah sakit, meminta pihak keluarga untuk segera melakukan pemakaman. Malam itu juga, pihak keluarga menghubungi perangkat desa. Mendengar kabar ini, warga yang sedang tidur nyenyak dibangunkan. ‘’Orang-orang yang sedang tidur, dibangunkan untuk gali kubur, sekitar pukul 03.00 WIB. Warga langsung bergerak dan makam selesai sebelum masuk waktu subuh. Setelah ditunggu-tunggu, pukul 11.15 WIB, jenazah baru tiba. Hal ini jelas membuat warga kecewa,’’ cerita Wasno. Wasno menambahkan, relawan Covid-19 lebih kecewa lagi ketika mobil ambulance pembawa jenazah tiba. Dengan jelas warga melihat sopir ambulance dan sekuriti yang mengantar jenazah tidak menggunakan APD. Keduanya menggunakan masker, tapi hanya menempel di leher. Disisi lain, warga sudah begitu disiplin menerapkan protokol kesehatan. Petugas pemakaman menggunakan APD lengkap. Pihak kepolisian dan TNI sibuk mengatur warga yang ada ke makam. ‘’Warga diminta disiplin menerapkan protokol kesehatan. Tapi orang-orang yang mestinya memberi contoh malah mengabaikan itu,’’ demikian Wasno.(dul)

Tags :
Kategori :

Terkait