SELAGAN RAYA – Sejak tiga minggu telah dimulai perbaikan pipa distribusi air baku Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Hingga akhir Juli ini progres pekerjaan mencapai 80 persen. Jika semua berjalan lancar, pekerjaan akan selesai sepuluh hari ke depan. Dari sekitar 100 pipa yang putus, 70 meter diantaranya sudah selesai disambung dan airnya sudah mengalir. Untuk menyambung dan memasang 30 meter pipa dibutuhkan waktu 10 hari. Pekerjaan cenderung lebih lama karena tidak lagi menggunakan alat berat, melainkan secara manual. Sulitnya medan membuat alat berat tidak bisa kerja. Sebagaimana disampaikan oleh Direktur PDAM Tirta Selagan, Suryadi, S.IP kemarin (31/7).
Kepada Radar Mukomuko (RM) Suryadi menjelaskan, memperbaiki pipa ini tidak semudah yang dibayangkan atau diucapkan. Melainkan butuh waktu, dana, pikiran dan tenaga yang tidak sedikit. Ia juga mengatakan untuk mengangkat pipa yang putus dan hanyut saja dibutuhkan energi yang tidak sedikit. Pekerja harus menyelam beberapa meter untuk mengikat dan mengangkat pipa. Beberapa potong pipa hanyut hingga 2 kilometer. Bukan pekerjaan mudah untuk membawa kembali pipa ini pada posisinya. Keberadaan alat berat ini sangat membantu dan meringankan pekerjaan ini. Masalahnya sekarang, semua pekerjaan tidak lagi menggunakan alat berat. Selain kondisi medan yang tidak memungkinkan, keterbatasan dana juga menjadi kendala tersendiri. Dijelaskan Suryadi, setelah seluruh pipa terpasang, bisa langsung dialiri. ‘’Sekarang kami tidak menggunakan alat berat lagi. Semua pekerjaan akan dilakukan secara manual. Meskipun hanya memasang pipa sekitar 30 meter, tapi butuh waktu sekitar 10 hari,’’ jelas Suryadi. Suryadi menambahkan, selain menyambung pipa yang putus dan hanyut, ada juga pekerjaan lain. Di beberapa titik diketahui ada pipa yang bocor. Dikatakan Suryadi, banyak kendala yang dihadapi, selain medan yang sulit, faktor cuaca juga menjadi tantangan tersendiri. Setiap hari pekerja harus melintasi jalan becek dan berlumpur karena hujan. Material, khususnya semen harus diangkut menggunakan motor. Sebelum air dialirkan, pipa yang bocor tersebut harus diperbaiki lebih dulu. ‘’Kami butuh tenaga setidaknya 10 orang setiap harinya. Selain menyambung pipa yang putus juga untuk memperbaiki pipa yang bocor. Kondisi jalan juga menjadi kendala. Bayangkan kami harus melewati jalan tanah merah yang becek akibat hujan,’’ tambah Suryadi. Masih Suryadi, pihaknya tetap semangat menjalani pekerjaan ini karena mendapat dukungan banyak pihak, terutama dari camat dan kapolsek setempat.(dul)Perbaikan Pipa PDAM Capai 80 Persen
Sabtu 01-08-2020,09:05 WIB
Editor : Radar Mukomuko
Kategori :