Penyaluran BLT Picu Emosi Warga Ranah Karya
Jumat 26-06-2020,09:05 WIB
Reporter : Radar Mukomuko
Editor : Radar Mukomuko
Puluhan Warga Serbu Kantor Desa
LUBUK PINANG – Tujuan untuk menuntut keadilan. Rabu (24/6) puluhan warga Desa Arah Karya, Kecamatan Lubuk Pinang, serbu kantor desa. Pemicu gejolak ini, lantaran penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) diduga tidak tepat sasaran dan terindikasi tidak memenuhi kreteria yang ada. Diketahui penerima BLT saat ini berjumlah 45 KK. Menariknya menanggapi hal ini, pihak desa berdalih akan mengusulkan warga yang tidak mendapatkan BLT, untuk mendapatkan bantuan sosial dari Kementerian Sosial. Karena untuk BLT tidak bisa ditambah lagi, jika tidak ada petunjuk yang mendasar.
Saat disambangi dikediaman salah seorang warga yang tidak mendapatkan BLT, Ali Martoni, mengaku kecewa dengan pihak desa. Puluhan tahun menjadi warga di wilayah ini, belum pernah mendapatkan jenis bantuan apapun, baik itu dari Pemda Mukomuko maupun Pemdes sendiri. Ia mengaku rumah dan untuk mengisi kebutuhan ekonomi sehari-hari, ia bekerja serabutan. Intinya jika berpedoman dengan kreteria penerima BLT, seharusnya ia mendapatkan bantuan itu.
‘’Oleh Kadus kami, KK saya diambil namun saya tidak mendapatkan bantuan tersebut. Datangnya kami ke kantor desa pada Rabu itu, kami meminta keadilan. Kenapa kami tidak mendapatkan BLT, sementara yang kami lihat di lapangan, yang mendapatkan BLT, malah warga yang tergolong ekonomi menengah keatas,’’sesal Ali Martoni.
Hal senada juga disampaikan, Avrizal, ia menjelaskan kondisi ekonominya, jangankan untuk memiliki tanah, rumah saja ia masih ngontrak. Ia mengatakan hasil pertemuan mereka dengan pihak desa pada Rabu itu, pihak desa berdalih akan membagikan bantuan jenis sembako.
‘’Kami minta kepada Bupati Mukomuko dan DPRD Mukomuko, dapat membantu memfasilitasi kami untuk mencari keadilan. Karena penyaluran BLT di wilayah ini, kami anggap tidak tepat sasaran dan tidak memenuhi kreteria yang ada. Kami menduga, calon penerima BLT dibuat secara otoriter, walau dibungkus dengan musyawarah, kami tidak bisa menerima begitu saja,’’tambah Avrizal.
Saat dikonfirmasi Pj. Kades, Ranah Karya, Peri Irawan, SH, mengaku adanya pertemuan pihak desa dengan warga, ia mengatakan kunjungan warga ke kantor desa, hanya menyampaikan aspirasi terkait BST, bukan membahas BLT. Namun ia juga menjelaskan, untuk BLT tidak bisa lagi ditambah data penerima, karena tidak adanya petunjuk yang mendasar. Walaupun demikian, pihaknya telah mengusulkan data warga yang belum menerima BLT, untuk mendapatkan bantuan sosial dari Kementerian Sosial.
‘’Untuk BLT jika tidak ada petunjuk, maka kami tidak berani menambah data, namun jika ada petunjuk yang mendasar setidaknya dari Pemda Mukomuko, maka penambahan akan kami lakukan dan akan kami lakukan musyawarah ulang. Saya tambah sedikit, data yang belum menerima BLT, itu kami usulkan untuk mendapatkan bantuan sosial dari Kementerian Sosial,’’tutum Peri. (rag)
Tags :
Kategori :