PENARIK RM – Jumlah anjing liar di Kabupaten Mukomuko dipastikan terus bertambah. Hal ini menimbulkan keresahan tersendiri di tengah masyarakat. Anjing liar kerap berkeliaran pada fasilitas umum, baik pasar, perkantoran hingga jalan raya. Tidak jarang anjing liar mengakibatkan kecelakaan, bahkan kadang menjadi hama. Disisi lain, Pemerintah Daerah (Pemda) dalam hal ini Dinas Pertanian, Kabupaten Mukomuko, tidak bisa berbuat banyak. Sejak tiga tahun terakhir, pihak dinas tidak mengadakan kegiatan pengendalian anjing liar. Dana menjadi kendala utama. Kepala Bidang (Kabid) Peternakan, Dinas Pertanian, Warsiman, S.Pt, tidak menampik masalah ini.
Dihubungi wartawan koran ini, Warsiman menjelaskan, setiap tahun pihaknya mengajukan anggaran untuk pengendalian anjing liar. Hanya saja, dana yang disetujui jauh dari kebutuhan yang ada. Ia mengatakan, untuk giat eliminasi anjing liar, dibutuhkan dana sekitar Rp 75 juta, sedangkan dana yang ada dibawah Rp 20 juta. Akhirnya diputuskan kegiatan ini ditiadakan. Disampaikan Warsiman, solusi mengatasi anjing liar, warga bisa melakukan inisiatif sendiri. ‘’Kami tidak bisa melakukan pengendalian anjing liar karena terkendala anggaran. Dengan adanya pandemi covid-19 kondisinya semakin parah. Tidak ada kegiatan kami yang berjalan,’’ jelas Warsiman. Warsiman menambahkan, program yang masih berjalan adalah vaksinasi hewan pembawa rabies, baik anjing, kucing maupun kera. Vaksinasi diberikan secara gratis. Pemilik ternak bisa datang pada waktu dan tempat yang telah ditentukan oleh petugas. Dengan adanya vaksinasi ini diharapkan bisa mengurangi perkembangan anjing liar. ‘’Untuk mengurangi keberadaan anjing liar, kami adakan ada program vaksinasi rabies dan itu gratis,’’ tambah Warsiman.(dul)Distan Tak Mampu Atasi Anjing Liar
Selasa 19-05-2020,09:05 WIB
Editor : Radar Mukomuko
Kategori :