Luas kebun Sawit di Kabupaten Mukomuko Mencapai 156 Ribu Hektare, Tidak Termasuk di HPT

Luas kebun Sawit di Kabupaten Mukomuko Mencapai 156 Ribu Hektare, Tidak Termasuk di HPT

Kabid pertanian Distan Mukomuko--Amris

 

RADARMUKOMUKO.COM - Kabupaten Mukomuko merupakan daerah penghasil sawit terbesar di Provinsi Bengkulu dengan luas total kebun sawit mencapai 156 ribu hektare lebih.

Jumlah ini tidak termasuk kebun yang ada dalam kawasan HPT. Artinya jumlah sebenarnya jauh lebih banyak, karena hampir sebagian besar HPT di Kabupaten Mukomuko sudah digarap.

Kebun sawit dengan luar 156 hektare lebih tersebut, sebanyak 56 ribu hektare adalah milik perusahaan, sementara milik masyarakat sekitar 108.000 hektare lebih.

BACA JUGA:Honorer Laboratorium LH Mukomuko Ikut Dirumahkan, Ali Mukhibin: Berdampak pada Operasional Lab

BACA JUGA:Mukomuko Belum Tetapkan Batas Desa Sesuai Amanat Permendagri 45 Tahun 2016

Adapun perusahaan dengan jumlah kebun terbanyak adalah PT. Agromuko dengan 13 estage dan milik PT.Darya Dharma Pratama (DDP) yang tersebar di Ipuh, Air Rami hingga Pondok Suguh. Kemudian juga kebun milik PT.PD Perkebunan Aceh Timur (PATI), terus miliki PT. Agricinal.

Juga ada perusahaan lain seperti, PT. Vanda Muko, PT. Mukomuko Agro Sejahtera dan PT. Asia permai Lestari.

Sesuai dengan data jumlah kebun ini, maka dapat disimpulkan perekonomian masyarakat Kabupaten Mukomuko sangat dipengaruhi oleh produksi dan harga tandan buah segar (TBS) sawit.

Kepala Bidang (Kabid) Perkebunan Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko adalah Iwan Cahaya mengakui untuk jumlah kebun masyarakat di Mukomuko yang terdata lebih dari 100 ribu haktare.

BACA JUGA:Syarat Pinjam KUR BNI 2025, Ajukan Rp100 juta Cicilan Mulai Dari Rp1,9 jutaan

BACA JUGA:20 Desa di Mukomuko Sudah Bentuk Koperasi Merah Putih, Serap 15 Orang Tenaga Kerja

Ia memastikan data ini hanya untuk kebun warga di luar kawasan. Terkait keberataan kebun di HPT dan sebagainya, ia tidak mengetahui.

"Kalau perusahaan totalnya sekitar 56 ribu haktare, selebihnya adalah kebun milik masyarakat," tuturnya.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: