Presiden Ingin Pupuk Subsidi dari Pabrik Langsung ke Petani, Ada Yang Protes

Presiden Ingin Pupuk Subsidi dari Pabrik Langsung ke Petani, Ada Yang Protes

Presiden Prabowo Subianto Ingin penyaluran pupuk subsidi langsung ke petani--Sumber Foto : KPS.GO.ID

RMONLINE.ID - Presiden Prabowo Subianto ingin melakukan reformasi tata kelola pupuk bersubsidi. Melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 6 Tahun 2025, Prabowo menyederhanakan jalur distribusi pupuk, yang semula panjang dan birokratis, menjadi lebih langsung dari pabrik ke petani.

Namun upaya ini menghadapi tantangan besar, karena kebijakan ini memicu reaksi keras dari sekitar 29.000 distributor pupuk yang merasa dirugikan oleh skema baru tersebut.

"Saya diberi tahu, dahulu dari pabrik pupuk ke petani harus melalui 15 menteri, 30-an gubernur, dan 500 bupati sebelum sampai ke kelompok tani. Sekarang, saya bilang ke menteri pertanian (Mentan Amran Sulaiman), langsung dari pabrik ke petani,. Tak perlu lagi tanda tangan berlapis-lapis," ujar Prabowo dalam Sarasehan Ekonomi bertema “Memperkuat Daya Tahan Ekonomi Indonesia di Tengah Gelombang Perang Tarif Perdagangan” di Menara Mandiri, dilansir dari beritasatu.

BACA JUGA:Peternak di Solok Banting Setir dari Sapi ke Bebek Petelur, Sebut Lebih Menjanjikan

BACA JUGA:Empat Ruas Jalan Menuju Kampung Nelayan di Kota Mukomuko Masih Becek

Presiden Prabowo menekankan perubahan ini membawa dampak positif, seperti berkurangnya penyelundupan dan korupsi pupuk, serta distribusi yang kini lebih lancar ke desa-desa. 

Meski masih ada laporan dari beberapa wilayah seperti Aceh, Prabowo memastikan hal itu akan segera ditangani.

Lebih lanjut, ia menegaskan pentingnya efisiensi distribusi pupuk bersubsidi karena berasal dari uang rakyat dan ditujukan langsung untuk kesejahteraan petani.

"Kenapa terlalu banyak perantara? Kenapa ada begitu banyak yang mengutip uang rakyat yang seharusnya untuk petani?" tegasnya.

Terkait protes para distributor, Prabowo menanggapi dengan tenang dan berpihak kepada petani.

"Saya diberitahu ada 29.000 distributor marah. Saya tanya, berapa petani kita? Hampir 30 juta. Dengan keluarga mereka, ada sekitar 120 juta jiwa. Jadi, saya pilih bela 120 juta rakyat daripada 29.000 distributor," tandasnya disambut tepuk tangan hadirin.

BACA JUGA:Bupati Tidak Punya Kewenangan Naikkan dan Turunkan Harga TBS

BACA JUGA:Pemudik Bisa Manfaatkan Posko Mudik BUMN Bank BRI, Ini Titiknya

Prabowo juga menyampaikan optimisme terhadap arah baru kebijakan ini. Menurutnya, kebijakan tersebut kini mulai menunjukkan hasil nyata (evidence) dan membangun kepercayaan diri pemerintah dalam menghadapi tantangan ekonomi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: