Habis Puasa Langsung Gorengan? Pikir-pikir Dulu! Ini Lho Efeknya ke Badan, dan Menu Buka Puasa yang Aman

Habis Puasa Langsung Gorengan? Pikir-pikir Dulu! Ini Lho Efeknya ke Badan, dan Menu Buka Puasa yang Aman

Habis Puasa Langsung Gorengan? Pikir-pikir Dulu! Ini Lho Efeknya ke Badan, dan Menu Buka Puasa yang Aman--

RMONLINE.ID – Bulan Ramadhan, bulan penuh berkah, seringkali identik dengan hidangan gorengan yang menggoda selera. Aroma khas dan tekstur renyahnya seolah menjadi pelengkap wajib di meja makan saat berbuka puasa. Namun, di balik kelezatannya, gorengan menyimpan segudang risiko kesehatan yang tak bisa diabaikan. Mari kita kupas lebih dalam mengapa mengurangi konsumsi gorengan saat berbuka puasa adalah pilihan bijak demi kesehatan optimal.

1. Lemak Jenuh dan Ancaman Penyakit Jantung:

Proses penggorengan melibatkan minyak dalam jumlah besar yang meresap ke dalam makanan, meningkatkan kandungan lemak jenuh secara signifikan. Lemak jenuh ini adalah biang keladi peningkatan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah. Penumpukan LDL dalam pembuluh darah dapat menyebabkan aterosklerosis, kondisi di mana pembuluh darah menyempit dan mengeras, meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke. Bayangkan, setelah seharian menahan lapar, pembuluh darah Anda justru tersumbat oleh timbunan lemak.

BACA JUGA:Daripada Bengong, Mending Gerak Dong! Ini 5 Alasan Kenapa Bermalas-malasan Pas Puasa Itu Bikin Rugi Bandar!

BACA JUGA:4 Manfaat Mengonsumsi Kurma Setiap Hari Selama Bulan Puasa

2. Kalori Berlebih dan Perangkap Kenaikan Berat Badan:

Gorengan adalah bom kalori. Setiap gigitan gorengan menyumbang kalori yang sangat besar. Jika dikonsumsi berlebihan, terutama saat berbuka puasa, asupan kalori harian Anda akan melonjak drastis. Kelebihan kalori ini akan disimpan sebagai lemak, menyebabkan kenaikan berat badan yang tidak diinginkan. Padahal, Ramadhan seharusnya menjadi momen untuk detoksifikasi dan menjaga berat badan ideal.

3. Sistem Pencernaan Terbebani:

Setelah berpuasa lebih dari 12 jam, sistem pencernaan membutuhkan makanan yang ringan dan mudah dicerna. Gorengan, dengan kandungan lemaknya yang tinggi, membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna. Akibatnya, perut terasa kembung, begah, dan mulas. Bahkan, pada beberapa orang, konsumsi gorengan berlebihan dapat memicu diare atau gangguan pencernaan lainnya.

4. Lonjakan Gula Darah dan Risiko Diabetes:

Gorengan yang terbuat dari tepung mengandung karbohidrat sederhana yang tinggi. Karbohidrat sederhana ini dapat menyebabkan lonjakan gula darah secara tiba-tiba. Bagi penderita diabetes atau mereka yang berisiko mengalami resistensi insulin, lonjakan gula darah ini sangat berbahaya. Selain itu, lonjakan gula darah yang diikuti penurunan drastis dapat menyebabkan lemas dan kurang konsentrasi.

5. Akrilamida: Senyawa Karsinogenik yang Mengintai:

Proses penggorengan, terutama pada suhu tinggi, dapat menghasilkan akrilamida, senyawa kimia yang bersifat karsinogenik atau pemicu kanker. Meskipun penelitian lebih lanjut masih diperlukan, mengurangi paparan akrilamida adalah langkah pencegahan yang bijaksana. Ingat, kesehatan adalah investasi jangka panjang.

BACA JUGA:3 Tips Ala Financial Planner untuk Mengurangi Belanja yang Implusif, Auto Hemat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: