Catat! Hindari 5 Makanan Ini Jika Anda Ingin Mendapatkan Manfaat Optimal dari Telur

RMONLINE.ID – Telur adalah salah satu bahan makanan paling serbaguna dan bergizi di dapur kita. Namun, tahukah Anda bahwa ada beberapa makanan yang sebaiknya tidak dikonsumsi bersama Telur?

Kombinasi makanan yang salah dapat mengganggu penyerapan nutrisi, menyebabkan ketidaknyamanan pencernaan, atau bahkan menimbulkan risiko kesehatan yang lebih serius. 

Apa Saja Makanan yang Harus Dihindari?

1. Susu Kedelai: Meskipun keduanya sumber protein yang baik, mengonsumsi telur dan susu kedelai bersamaan dapat menghambat penyerapan protein secara optimal. Hal ini disebabkan oleh tingginya kandungan zat penghambat tripsin dalam susu kedelai.

BACA JUGA:Jangan Diremehkan Lagi! 5 Kalimat Sederhana yang Akan Membuat Orang Lain Langsung Menghargai Anda

BACA JUGA:5 Resep Minuman Penghancur Batu Ginjal Alami, Nikmat, Mudah Dibuat, dan Kaya Manfaat

2. Teh: Minum teh setelah makan telur dapat menghambat penyerapan zat besi dari telur. Teh mengandung tanin yang dapat mengikat zat besi dan membuatnya lebih sulit diserap oleh tubuh.

3. Pisang: Kombinasi telur dan pisang dapat menyebabkan gangguan pencernaan pada beberapa orang. Pisang mengandung asam yang dapat bereaksi dengan protein dalam telur, membuatnya lebih sulit dicerna.

4. Makanan yang Diawetkan: Makanan yang diawetkan seperti sosis, daging asap, dan makanan kaleng lainnya, seringkali mengandung nitrat dan nitrit. Saat dikonsumsi bersama telur, senyawa ini dapat membentuk nitrosamin, zat yang berpotensi karsinogenik.

5. Buah yang Asam: Buah-buahan asam seperti jeruk, lemon, dan nanas, dapat menyebabkan telur menggumpal saat dimasak bersama. Selain itu, keasaman buah dapat mengganggu pencernaan protein dalam telur.

BACA JUGA:5 Sifat Anak yang Timbul Akibat Banyak Menerima Kritik

BACA JUGA:Dijamin Makin Berisi, Ini 5 Jadwal Makan untuk Menambah Berat Badan

Mengapa Kombinasi Ini Berbahaya?

Kombinasi makanan yang tidak tepat dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, mulai dari gangguan pencernaan ringan hingga masalah yang lebih serius seperti defisiensi nutrisi dan peningkatan risiko kanker. Penting untuk memahami bagaimana makanan berinteraksi satu sama lain dalam tubuh kita.

Sumber: