Sisi Kelam Pakaian Thrift, Ini Bahaya Jika Sembarangan Beli Baju Bekas

Sisi Kelam Pakaian Thrift, Ini Bahaya Jika Sembarangan Beli Baju Bekas

Sisi Kelam Pakaian Thrift, Ini Bahaya Jika Sembarangan Beli Baju Bekas--Sumber Foto : Anisa Umiya / RMONLINE.ID

RMONLINE.ID - Belanja pakaian bekas atau thrifting semakin populer selama bertahun-tahun karena bisa menemukan baju-baju yang unik, Branded, tidak pasaran, dengan harga yang relatif murah sehingga bisa membeli barang bermerek tanpa harus mengeluarkan uang yang banyak. 

Trend mencari pakaian dan sepatu bekas atau dikenal dengan thrifting memang sangat populer di kalangan anak muda saat ini.

Hal ini menyebabkan cukup banyak barang thrift yang menawarkan barang murah dengan kualitas yang masih bagus.

Terkadang orang-orang juga berpikir lebih baik membeli baju thrift dengan harga murah Rp10.000 namun bisa diganti-ganti karena bisa membeli banyak sekaligus. 

BACA JUGA:Tidak Perlu Jauh-jauh, Berikut Cara Membuat Chicken Kabouli Khas Oman yang Nikmat di Rumah

BACA JUGA:Memiliki Aroma yang Menggugah Selera dan Rasa yang Gurih, Resep Canh Ga Chien Nuoc, Makanan Vietnam yang Halal

Namun tak sedikit juga orang-orang yang berpikir tidak mau membeli baju thrift atau baju bekas, karena mereka sadar baju tersebut tidak jelas usulnya dari mana bisa saja banyak mengandung bakteri dan kotoran yang bisa menyebabkan penyakit. 

Terlebih kita tidak mengetahui baju siapa yang kita pakai, bisa saja baju bekas yang kita beli dan kita pakai itu sebelumnya berasal dari orang yang punya penyakit kulit yang bisa menyebar dan menularkan ke si pemakai baju tersebut. 

Pemerintah Indonesia sudah melarang penjual belian baju thrift yang diimport dari luar negeri. 

Namun hingga saat ini belum berhasil membasmi penjual belian baju bekas yang masih beredar di pasaran. 

BACA JUGA:Sering Dianggap Mengganggu, Ini 5 Manfaat Membaca dengan Suara Nyaring

BACA JUGA:Jangan Konsumsi 4 Menu Sarapan Ini Agar Perut Tidak Buncit

Tahun-tahun sebelumnya baju drift hanya tersedia di kota-kota besar namun seiring berjalannya waktu pada akhir-akhir tahun ini baju trip sudah beredar hingga ke segala penjuru daerah Indonesia.

Selain menyebabkan penyakit baju drifting juga bisa mempengaruhi menurunnya pendapatan negara karena masuknya baju yang diimpor dari luar negeri itu ilegal dan tidak membayar bea cukai. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: