Mengenal Penyakit Somatoform, Gangguan Kesehatan Mental yang Menyebabkan Sakit Fisik
Mengenal Penyakit Somatoform, Gangguan Kesehatan Mental yang Menyebabkan Sakit Fisik-Ilustrasi-Berbagai Sumber
RMONLINE.ID - Penyakit somatoform merupakan salah satu gangguan kesehatan mental yang sering kali tidak dikenali dan salah dipahami oleh masyarakat umum.
Kondisi ini ditandai oleh keluhan fisik yang tidak dapat dijelaskan sepenuhnya oleh kondisi medis umum atau efek langsung dari zat tertentu.
Penderita somatoform mengalami gejala fisik nyata, namun penyebabnya lebih bersifat psikologis daripada fisiologis.
Gejala yang dialami penderita somatoform bisa sangat beragam dan memengaruhi berbagai sistem tubuh.
BACA JUGA:Si Kecil yang Manis, Inilah Berbagai Manfaat Kakao Bagi Kesehatan
BACA JUGA:Berbagai Manfaat Daun Kakao Bagi Lingkungan Hingga Kesehatan
Beberapa keluhan umum meliputi nyeri di berbagai bagian tubuh, gangguan pencernaan, pusing, kelelahan kronis, dan masalah pernapasan.
Yang membedakan gangguan ini dari penyakit fisik lainnya adalah bahwa pemeriksaan medis dan tes laboratorium seringkali tidak menemukan penyebab organik yang jelas untuk gejala-gejala tersebut.
Penyakit somatoform dapat memiliki dampak signifikan pada kualitas hidup penderitanya. Mereka mungkin mengalami kesulitan dalam menjalani aktivitas sehari-hari, bekerja, atau bersosialisasi.
Kekhawatiran berlebihan tentang kesehatan mereka juga dapat menyebabkan stres tambahan dan memperburuk gejala yang ada. Tidak jarang, penderita somatoform menghabiskan banyak waktu dan sumber daya untuk mencari diagnosis dan pengobatan medis, yang seringkali berujung pada frustrasi karena tidak menemukan solusi yang memuaskan.
BACA JUGA:Perlu Waspada Sebelum Terjebak! Inilah Tanda-tanda Perusahaan Red Flag
BACA JUGA:Wajib Tahu dan Paham! Inilah Pengertian Kontrak Kerja, Jenis dan Manfaatnya
Diagnosis penyakit somatoform dapat menjadi tantangan bagi para profesional kesehatan. Diperlukan pendekatan holistik yang melibatkan evaluasi medis menyeluruh untuk menyingkirkan kemungkinan penyakit fisik, serta penilaian psikologis yang cermat.
Penting untuk diingat bahwa meskipun gejala bersifat psikosomatis, hal ini tidak berarti bahwa penderita hanya "berpura-pura sakit" atau bahwa rasa sakit mereka tidak nyata.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: