Dinas Pertanian Mukomuko Ajukan Pompa Air Sawah Tadah Hujan ke Kementerian Pertanian

Dinas Pertanian Mukomuko Ajukan Pompa Air Sawah Tadah Hujan ke Kementerian Pertanian

Dinas Pertanian Mukomuko Ajukan Pompa Air Sawah Tadah Hujan ke Kementerian Pertanian-Istimewa/dok-rmonline.id

MUKOMUKO, RMONLINE.IDMusim kemarau menjadi ancaman terbesar bagi 267 hektare lahan sawah tadah hujan di Kecamatan Ipuh, Kabupaten Mukomuko. 

Seperti musim kemarau di tahun 2023 lalu, sawah tadah hujan di daerah setempat mengalami kekeringan, hingga nyaris gagal tanam.

BACA JUGA:928 Tenaga Linmas di Mukomuko Disiagakan Bantu Pengamanan TPS Pilkada 2024

Persoalan utama yang menjadi kendala pengolahan lahan sawah tadah hujan ini mengundang perhatian Pemerintah Kabupaten Mukomuko. 

Upaya mengatasi persoalan tersebut, pemerintah daerah melalui Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko berupaya mengusulkan bantuan mesin pompa air ke Kementerian Pertanian

Hal ini disampaikan Sub Koordinator Saprodi Alsintan dan Pembiayaan Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Dodi Hardiansyah, Minggu, 28 Juli 2024. Dikatakan Dodi, usulan mesin pompa air untuk pengairan sawah tadah hujan ini sekitar 50 unit lebih. 

BACA JUGA:Setwan DPRD Mukomuko Matangkan Persiapan Pelantikan 25 Anggota Dewan Terpilih

‘’Kami dari dinas mencoba memfasilitasi usulan pompa air untuk mengatasi persoalan utama bagi lahan sawah tadah hujan di Ipuh. Kali ini kami mencoba minta bantuan ke Kementerian Pertanian,’’ kata Dodi. 

Lebih lanjut, kata Dodi, di samping usulan pompa air untuk sawah tadah hujan, pihaknya juga berupaya memperjuangkan pembangunan irigasi pompa di tiga lokasi. Dikatakannya, upaya ini berangkat dari adanya usulan dari kelompok tani. 

Menurut Dodi, setidaknya jumlah pompa air yang dibutuhkan untuk pengairan sawah petani tadah hujan di Ipuh sebanyak 100 unit. 

‘’Dilihat dari luasan lahan tadah hujan milik petani di wilayah itu, setidaknya butuh 100 unit pompa air berikut dengan selangnya. Kalaulah usulan ini terkabulkan, mudah-mudahan dapat menyelesaikan persoalan yang dialami petani sawah tadah hujan di Ipuh,’’ demikian Dodi. *

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: