Bupati Sapuan Restui Keberangkatan 18 Atlet Taekwondo Mukomuko, Ikuti Kejurnas Piala Menpora 2024

Bupati Sapuan Restui Keberangkatan 18 Atlet Taekwondo Mukomuko, Ikuti Kejurnas Piala Menpora 2024

Bupati Sapuan Restui Keberangkatan 18 Atlet Taekwondo Mukomuko, Ikuti Kejurnas Piala Menpora 2024-Istimewa-rmonline.id

MUKOMUKO, RMONLINE.ID – Bupati Mukomuko H. Sapuan restui keberangkatan 18 atlet Taekwondo Kabupaten Mukomuko yang akan berlaga di  Kejuaraan Nasional Piala Menpora di Kota Bengkulu pada tanggal 5 hingga 7 Juli 2024, mendatang. 

Pelepasan keberangkatan atlet Taekwondo oleh Bupati Mukomuko berlangsung di Balai Daerah Mukomuko, Rabu, 3 Juli 2024. 

Dihadiri Wakil Ketua II Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Mukomuko, Despardi, Sekretaris Disparpora Mukomuko Juni Erwani dan pengurus Cabang Olahraga (Cabor) Taekwondo Mukomuko. 

BACA JUGA:Pemusnahan Barang Bukti 26 Perkara Tindak Pidana di Kejari Mukomuko

BACA JUGA:Badan Pusat Statistik: Inflasi di Mukomuko 0,08 Persen, Lebih Tinggi dari Kota Bengkulu  

Dalam sambutannya, Bupati Mukomuko H. Sapuan menyampaikan beberapa pesan. Kepada para atlet, selama mengikuti pertandingan, diharapkan senantiasa menjaga kesehatan. Jaga pola makan, dan stamina sebelum maupun setelah menjalani pertandingan. 

‘’Selama mengikuti pertandingan, selalu jaga kesehatan, jaga stamina. Kalah dan menang dalam pertandingan itu urusan belakangan, yang penting kita bisa maksimal dalam bertanding,’’ kata Bupati Mukomuko, H. Sapuan. 

Bupati juga mengungkapkan, jika belum  berhasil dalam sebuah pertandingan, jangan dulu putus asa. Tanamkan jiwa sportivitas, dimana di dunia pertandingan olahraga pasti ada kalah dan menang. 

‘’Hari ini kalah, besok bisa saja menang. Namun yang paling penting ditumbuhkan pada setiap atlet, teknik serta mental agar siap menghadapi pertandingan,’’ ujarnya. 

BACA JUGA:Rohidin Bisa Mencalon Kembali?, Bupati Mukomuko Gagal Maju Calon Gubernur Bengkulu

BACA JUGA:PKPU Pilkada Disahkan, Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah Kembali Bisa Mencalon

Pun demikian, ia meyakini secara teknik, para atlet sudah menguasainya, namun tinggal lagi kemampuan dalam membentuk dan mengasah mental saat dalam bertanding. Sebab ini penting, karena banyak orang yang akan menyaksikan pertandingan. 

"Jangan sampai atlet tidak punya mental yang kuat. Saat bertanding di kandang lawan, baru mendengar sorakan suporter dari luar mental menjadi turun," paparnya.

Untuk itu, katanya, pihak dari KONI serta instansi terkait harus mempersiapkan semuanya mulai dari pelatih, psikolog untuk menanamkan jiwa yang berani kepada setiap atlet, dan tim medis. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: