Sholat Qobliyah Subuh Sia-Sia? Ustadz Adi Hidayat Ungkap Rahasia Waktu Mustajab dan Keutamaannya

RMONLINE.ID – Di antara amalan sunnah yang digemari Rasulullah SAW, Sholat Qobliyah Subuh memiliki keistimewaan tersendiri. Tak heran, banyak umat Islam yang ingin menunaikannya untuk meraih pahala berlimpah. Namun, muncul pertanyaan, bolehkah Sholat Qobliyah Subuh dikerjakan kapan saja? Atau, adakah waktu tertentu yang sia-sia untuk melaksanakannya?

Ustaz Adi Hidayat, dalam salah satu ceramahnya, memberikan jawaban yang mencerahkan. Beliau menegaskan bahwa Sholat Qobliyah Subuh tidak akan pernah sia-sia, asalkan dikerjakan di waktu yang tepat. 

Menurut Ustaz Adi Hidayat, waktu yang tidak mendapatkan pahala untuk Sholat Qobliyah Subuh adalah ketika adzan Subuh sudah berkumandang. Mengapa demikian? Karena adzan Subuh menandakan masuknya waktu Sholat Fardhu Subuh. 

BACA JUGA:Tersisa Dua Nama Balon Bupati Mukomuko Yang Berpeluang Diusung Hanura

BACA JUGA:Kepentingan Pencegahan Judi Online, Kapolres Mukomuko Periksa Ponsel Personel

Mengerjakan Sholat Qobliyah Subuh di waktu ini sama saja dengan menunda Sholat Fardhu Subuh, yang hukumnya makruh. Lalu, kapan waktu yang tepat untuk melaksanakan Sholat Qobliyah Subuh? 

Ustaz Adi Hidayat menjelaskan bahwa waktu yang tepat adalah setelah masuknya waktu Imsak hingga sebelum adzan Subuh berkumandang.

Apa itu Imsak?

Bagi umat Islam, Imsak adalah batas akhir waktu makan dan minum sebelum menunaikan Sholat Subuh. Biasanya, Imsak terjadi sekitar 10 menit sebelum adzan Subuh. 

Rahasia Waktu Mustajab di Balik Sholat Qobliyah Subuh

Lebih dari sekadar amalan sunnah biasa, Sholat Qobliyah Subuh menyimpan keutamaan luar biasa. Rasulullah SAW pernah bersabda, “Dua rakaat sebelum Subuh lebih baik daripada dunia dan seisinya” (HR Muslim). 

BACA JUGA:Ada Tempat Baru Yang Perlu Dikujungi di Bukittinggi, Stasiun Lambuang Wisata Kuliner

BACA JUGA:Harga Rumah Subsidi Terbaru, Ini Syarat Untuk Mendapatkannya

Tak hanya itu, Ustaz Adi Hidayat juga mengungkapkan waktu mustajab dalam Sholat Qobliyah Subuh. Beliau menganjurkan untuk memanjatkan doa di salah satu bagian sholat, yaitu setelah ruku’ pada rakaat kedua. 

Sumber: