8 Rangkaian Ibadah Haji yang Dilakukan Umat Muslim bagi yang Menjalankan di Hari Raya Idul Adha

Setelah melaksanakan thawaf ifadhah, jamaah haji diwajibkan untuk melakukan sa'i, yaitu berlari-lari kecil antara bukit Safa dan Marwah sebanyak tujuh kali. 

Sa'i dilakukan untuk mengingat perjuangan Siti Hajar, istri Nabi Ibrahim AS, yang berlarian mencari air untuk putranya, Nabi Ismail AS.

Mabit di Muzdalifah

Pada malam 10 Dzulhijjah, jamaah haji diwajibkan untuk bermalam (mabit) di Muzdalifah, sebuah kawasan yang terletak di antara Arafah dan Mina. 

BACA JUGA:Kuota Penerimaan PPPK Hanya 1000 Orang, Nasib Honorer Yang Tidak Lulus Dipertanyakan

BACA JUGA:Kampanye Gemar Makan Ikan di Mukomuko Libatkan TP PKK dan Pelajar

Di Muzdalifah, jamaah haji mengambil batu kerikil sebanyak 49 atau 70 butir yang akan digunakan untuk melontar jumrah (melempar jumrah) pada hari-hari berikutnya.

Melempar Jumrah Aqabah

Pada tanggal 10 Dzulhijjah, setelah bermalam di Muzdalifah, jamaah haji diwajibkan untuk melontar jumrah aqabah di Mina. Jumrah aqabah merupakan salah satu dari tiga jumrah yang harus dilontar selama pelaksanaan ibadah haji.

Tahallul Pertana

Setelah melontar jumrah aqabah, jamaah haji diperbolehkan untuk melakukan tahallul pertama, yaitu menghilangkan sebagian larangan yang berlaku selama dalam keadaan ihram. 

Pada tahallul pertama, jamaah haji diperbolehkan untuk memotong kuku, rambut, dan mengenakan pakaian yang dijahit.

Melempar Tiga Jumrah

Pada tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah, jamaah haji diwajibkan untuk melontar tiga jumrah, yaitu jumrah ula, wustha, dan aqabah secara berurutan. 

Pelontar jumrah ini dilakukan sebagai peringatan atas peristiwa saat Nabi Ibrahim AS diusik oleh setan saat hendak menyembelih putranya, Nabi Ismail AS.

Sumber: