Bank di Indonesia Beramai-ramai Menutup ATM? Apakah Ini Langkah Menuju Era Digital

Bank di Indonesia Beramai-ramai Menutup ATM? Apakah Ini Langkah Menuju Era Digital

Bank di Indonesia Beramai-ramai Menutup ATM? Apakah Ini Langkah Menuju Era Digital -Ilustrasi-Berbagai Sumber

RMONLINE.ID – Di tengah gempuran era digital yang semakin masif, perbankan di Indonesia tampak mengambil langkah strategis dengan menutup ribuan Anjungan Tunai Mandiri (ATM) di berbagai wilayah. 

Fenomena ini bukan tanpa alasan; ada dinamika menarik yang melatarbelakangi keputusan tersebut.

Dalam lima tahun terakhir, tercatat penutupan sebanyak 12.227 mesin ATM dan 6.819 kantor bank. Penyusutan signifikan ini mencerminkan pergeseran tren transaksi ke arah digital yang lebih efisien. 

Data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan bahwa pada akhir tahun 2023, jumlah ATM, Cash Deposit Machine (CDM), dan Customer Relationship Management (CRM) di Indonesia berjumlah 91.412 unit, menurun 2.604 unit dari tahun sebelumnya.

BACA JUGA:Kemenag Usulkan Bantuan Seragam Sekolah Siswa Madrasah ke Pemkab Mukomuko

BACA JUGA:Wanita Terakhir Dinikahi Soekarno Hanya Bertahan 2 Tahun, Ini Penyebabnya Terpisah

Ekonom Poltak Hotradero mengungkapkan bahwa keberadaan ATM sering kali menjadi beban operasional bagi bank, sehingga menutupnya dapat mengurangi rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO). Dengan kata lain, semakin rendah rasio BOPO, semakin efisien bank dalam menjalankan usahanya.

Tren penurunan penggunaan ATM juga didukung oleh meningkatnya transaksi digital. Misalnya, transaksi menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) yang kian masif di kalangan masyarakat, berdampak pada relevansi ATM yang semakin menurun. 

Bank Indonesia mencatat nominal transaksi pembayaran menggunakan kartu ATM atau debit turun sebesar 12,49% pada April 2024, sementara transaksi digital banking seperti QRIS tumbuh sebesar 19,08%.

Penutupan ATM dan kantor cabang ini juga mencerminkan upaya bank untuk merespons perubahan perilaku konsumen yang semakin memilih transaksi non-tunai. 

BACA JUGA:Jangan Lakukan Ini Saat Eksfoliasi, Bisa Menyebabkan Kerusakan Pada Kulitmu

BACA JUGA:Kecil-kecil Cabe Rawit, Inilah Manfaat Biji Duku Bagi Kesehatan yang Jarang Diketahui

Direktur Retail Funding and Distribution PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Menyatakan bahwa terjadi penurunan transaksi ATM, khususnya untuk tarik tunai, seiring dengan kebiasaan masyarakat yang beralih ke transaksi digital.

Langkah ini, meski menimbulkan kekhawatiran akan dampaknya terhadap akses layanan keuangan, di sisi lain menunjukkan komitmen perbankan untuk beradaptasi dengan perkembangan zaman. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: