Bukan Ujian atau Berkah, Inilah Ciri-ciri Seorang Muslim Mengalami Istidraj yang Harus Diwaspadai

Bukan Ujian atau Berkah, Inilah Ciri-ciri Seorang Muslim Mengalami Istidraj yang Harus Diwaspadai

Bukan Ujian atau Berkah, Inilah Ciri-ciri Seorang Muslim Mengalami Istidraj yang Harus Diwaspadai-Ilustrasi-Berbagai Sumber

Seseorang mungkin merasa bahwa ia telah "diberkahi" dengan tubuh yang kuat dan energi yang melimpah, sehingga lalai dalam menjaga hubungannya dengan Allah. Ia mungkin terlena dengan kenikmatan duniawi dan lupa bahwa kesehatan adalah amanah yang harus disyukuri dan digunakan untuk kebaikan.

4. Semakin Kikir, Namun Harta Semakin Banyak

Istidraj juga dapat ditandai dengan sikap kikir yang semakin meningkat, meski harta kekayaan terus bertambah. 

Seseorang mungkin enggan untuk bersedekah, membayar zakat, atau membantu orang lain yang membutuhkan, meski ia memiliki kemampuan finansial untuk melakukannya. Ia mungkin terlalu fokus pada pengejaran kekayaan duniawi dan melupakan kewajiban sosialnya sebagai seorang Muslim. 

Padahal, harta yang dimiliki seharusnya menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah dan berbagi kebaikan dengan sesama.

5. Mendapatkan Kenikmatan Dunia yang Melimpah

Ciri istidraj yang paling jelas adalah ketika seseorang terus-menerus diberi kenikmatan duniawi yang melimpah, namun keimanannya justru semakin merosot. 

Ia mungkin memiliki kehidupan yang mapan, dikelilingi oleh kemewahan, dan dipenuhi dengan segala keinginannya. Namun, di tengah semua itu, ia semakin jauh dari Allah dan melupakan tujuan utamanya sebagai seorang hamba. Ia mungkin terlena dengan gemerlap dunia dan melupakan persiapan untuk kehidupan akhirat.

Menghadapi fenomena istidraj, penting bagi kita untuk senantiasa menjaga keseimbangan antara kesejahteraan duniawi dan keimanan. 

Kenikmatan dan kesenangan yang kita terima hendaknya disyukuri dan digunakan sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah, bukan malah menjadi penghalang dalam menjalankan kewajiban agama. 

Kita perlu senantiasa muhasabah (mengevaluasi diri) dan memastikan bahwa setiap kebaikan yang kita terima tidak membuat kita lalai atau sombong.

Teruslah mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memohon ampunan kepada-Nya.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: