Waspada! No Ponsel Tidak Aktif Bisa Dijual Kembali Oleh Provider dan Ini Resiko yang Akan Anda Terima

Waspada! No Ponsel Tidak Aktif Bisa Dijual Kembali Oleh Provider dan Ini Resiko yang Akan Anda Terima

Waspada! No Ponsel Tidak Aktif Bisa Dijual Kembali Oleh Provider dan Ini Resiko yang Akan Anda Terima-Ilustrasi -Berbagai Sumber

RMONLINE.ID - Di era digital saat ini, nomor ponsel telah menjadi lebih dari sekadar alat komunikasi; ia merupakan kunci yang menghubungkan kita dengan dunia luar. 

Dari media sosial hingga layanan perbankan, hampir semua aspek kehidupan kita terikat pada deretan angka ini. 

Namun, ada risiko tersembunyi yang mungkin belum banyak disadari oleh pengguna.

Ketika kartu perdana tidak diisi ulang atau tidak aktif lagi dan tidak ada aktivitas dalam jangka waktu tertentu, operator seluler memiliki hak untuk mendaur ulang nomor tersebut. Ini berarti, nomor yang pernah menjadi bagian dari identitas digital Anda, bisa jadi milik orang lain. Dan jika ini terjadi, konsekuensinya bisa sangat serius.

BACA JUGA:5 Makanan Ini Harus Dihindari Saat Perut Kosong Jika Tidak Mau Berdampak Buruk

BACA JUGA:Dua Warga Mukomuko Hilang Saat Melansir Sawit di Sungai, Begini Kronologisnya

Bayangkan, nomor yang pernah terhubung dengan akun-akun penting Anda, seperti email, media sosial, bahkan aplikasi perbankan, kini bisa diakses oleh pemilik baru. 

Mereka mungkin tanpa sengaja, atau sengaja, mengakses informasi pribadi Anda. Ini bukan hanya masalah privasi, tetapi juga keamanan.

Dalam beberapa kasus, orang yang mendapatkan nomor daur ulang ini bisa menerima kode OTP (One Time Password), notifikasi transaksi, dan bahkan memiliki kemampuan untuk mereset kata sandi. 

Dengan demikian, mereka memiliki potensi untuk mengambil alih akun-akun yang masih terkait dengan nomor tersebut.

Untuk menghindari risiko ini, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan:

1. Pastikan untuk selalu memperbarui informasi kontak pada semua akun penting ketika Anda berganti nomor.

2. Jika Anda berniat untuk tidak menggunakan nomor tertentu lagi, lakukan penghapusan akun atau pemindahan ke nomor yang baru.

3. Gunakan fitur keamanan tambahan seperti verifikasi dua langkah yang tidak hanya bergantung pada SMS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: