Asal Usul Ketupat Menjadi Sajian Khas Lebaran yang Memiliki Makna Mendalam

Asal Usul Ketupat Menjadi Sajian Khas Lebaran yang Memiliki Makna Mendalam

Asal Usul Ketupat Menjadi Sajian Khas Lebaran yang Memiliki Makna Mendalam-Ilustrasi -Berbagai Sumber

RADARMUKOMUKO.COMKetupat telah menjadi sajian makanan khas lebaran yang tidak akan pernah ketinggalan.

Ketupat menjadi salah satu sajian khas lebaran dan telah menjadi tradisi masyarakat Indonesia khususnya bagi masyarakat Jawa.

Ketupat sendiri bukan sekedar di jadikan sajian khas lebaran, melainkan juga terdapat perayaannya sendiri yang disebut dengan lebaran ketupat yang biasanya di laksanakan pada seminggu setelah idul fitri.

Ketupat merupakan makanan yang terbuat dari bahan dasar beras yang di kukus dan di bungkus dengan anyaman daun kelapa.

Ketupat juga terdapat di berbagai negara Asia Tenggara lainnya yang juga menjadi makanan khas lebaran.

BACA JUGA:Lebaran di Mukomuko Aman Terkendali, Nihil Peristiwa Yang Menonjol

BACA JUGA:Penampakan Lubang Jepang Bukittinggi yang Sudah Menjadi Objek Wisata Terkemuka

Namun masih banyak yang belum tahu asal usul perayaan lebaran ketupat dan ketupat itu sendiri.

Maka dari itu pada ulasan kali ini akan di bagikan sekilas tentang asal usul ketupat dan perayaan lebaran ketupat.

Ketupat dan lebaran ketupat berasal dari tradisi dan budaya lokal khusunya masyarakat Jawa.

Pada masa itu ketupat di jadikan sebagai wadah untuk menyebarkan ajaran islam. 

Hal ini didasarkan pada amalan dan hadis yang menyebutkan bahwa setelah puasa Ramadhan terdapat amalan puasa sunnah syawal yang dijalankan sebanyak 6 kali.

Siapapun yang menjalankan puasa sunnah syawal sebanyak 6 kali setelah puasa Ramadhan akan mendapatkan pahala sama seperti puasa satu tahun.

Perayaan lebaran ketupat juga sudah ada sejak abad ke-15 yang pada masa itu terdapat pada pemerintahan Kerajaan Demak yang dimana masyarakat Indonesia menyebutnya dengan sebutan kaffah atau kafatan yang memiliki arti sempurna.

Seiring dengan berjalannya waktu perayaan lebaran ketupat semakin berkembang dan di kenal oleh masyarakat luas terutama ketika di pergunakan sebagai wadah dakwah oleh Sunan Kalijaga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: