Hasil Tangkapan Melimpah, Nelayan Tradisional Mukomuko Malah Rugi, Ternyata Ini Penyebabnya

Hasil Tangkapan Melimpah, Nelayan Tradisional Mukomuko Malah Rugi, Ternyata Ini Penyebabnya

Hasil Tangkapan Melimpah, Nelayan Tradisional Mukomuko Malah Rugi, Ternyata Ini Penyebabnya-Ibnu Rusdi-radarmukomuko.com

MUKOMUKO, RADARMUKOMUKO.COMNelayan tradisional Pantai Indah Mukomuko Kelurahan Koto Jaya, Kecamatan Kota Mukomuko, Kabupaten Mukomuko ketiban rezeki melimpah. Sayangnya, mereka merugi lantaran hasil tangkapan yang didapatkan tak diuangkan.     

Fenomena ini terjadi 27 Ramadhan 1445 Hijriah, Minggu, 7 April 2024. Ribuan kilogram ikan slengek yang berhasil didaratkan para nelayan jaring di daerah ini terbuang percuma. Lantaran minim peminat. 

BACA JUGA:Mukomuko Terima DAK KSPP Bidang Kelautan Perikanan 2024 Rp4,9 Miliar, Target Usai Lebaran

Solusi agar tidak terkesan mubazir, sejumlah ikan slengek hasil tangkapan dibagi secara gratis kepada warga masyarakat. 

‘’Ya, tak ada yang mau beli. Jadi, ikan slengek hasil tangkapan kami berikan secara gratis kepada masyarakat,’’ kata Junaidi alias Yun, nelayan Pantai Indah Mukomuko. 

Sedianya, ikan slengek ini banyak peminat. Namun pada kali ini memang tak ada masyarakat yang minat untuk membeli ikan slengek yang didapatkan. 

‘’Biasanya ikan slengek ini dijual dengan harga Rp30 ribu hingga Rp100 ribu per baskom dengan berat rata-rata 25 kilogram. Untuk kali ini, karena jumlahnya banyak, dikasih gratis pun banyak masyarakat menolak,’’ kata Yun. 

BACA JUGA:Tak Pernah Absen Saat Lebaran, Begini Resep dan Cara Membuat Opor Ayam Kuning Spesial

Senada disampaikan oleh nelayan Mukomuko, Sumadi. Ia juga mengakui hasil tangkapan ikan slengek miliknya tak terjual. 

Solusinya, ikan slengek yang didapatkan ditaruh di pinggir pantai. Siapa yang minat dipersilahkan untuk mengambil sepuasnya. 

‘’Jika dimasuk dalam karung, mungkin lebih dari 60 karung. Tapi mau diapakan. Ikan slengek ini memang agak sulit, dijadikan ikan asin tak bertahan lama. Karena ikan ini mengandung minyak, dan beda dengan ikan lainnya,’’ bebernya. 

Kondisi ini juga dibenarkan oleh Lurah Koto Jaya, Satriadi. Ia menyampaikan, karena tak laku terjual, maka nelayan berinisiasi untuk menaruh ikan di pinggir muara dan bebas diambil bagi yang butuh. 

‘’Ini kebetulan tak ada harganya, supaya tidak mubazir, nelayan mempersilahkan masyarakat untuk mengambil ikan secara gratis. Sebenarnya, ikan ini juga bisa dimanfaatkan untuk pakan ayam maupun bagi masyarakat pembudidaya ikan lele,’’ demikian Satriadi. *

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: