Yusmardi Petani Selagan Raya Berjuang Selamatkan Padi dari Peristiwa Kekeringan, Ini Caranya
Yusmardi Petani Selagan Raya Berjuang Selamatkan Padi dari Peristiwa Kekeringan, Ini Caranya-Ilustrasi-radarmukomuko.com
MUKOMUKO, RADARMUKOMUKO.COM – Kelompok Tani Teluk Rumbia Pondok Medan, Sungai Ipuh, Kecamatan Selagan Raya, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu sedikit panik, dan harus berjuang selamatkan tanaman padi mereka.
Pasalnya, petani di wilayah ini dihadapkan dengan persoalan kekeringan. Akibat dari kekeringan ini, padi yang baru saja memasuki usia tanam sekitar dua minggu terakhir terancam pertumbuhannya.
‘’Kekeringan ini khusus lahan sawah Kelompok Tani Teluk Rumbio Pondok Medan Selagan Raya. Ada sekitar 10 hingga 15 hektare lahan sawah terdampak,’’ kata H. Yusmardi, SH selaku pengurus kelompok tani.
BACA JUGA:Gelar Safari Ramadhan, Choirul Huda Ajak Bangun Kebersamaan Pasca Pemilu
BACA JUGA:TMMD ke 119 Kodim 0428/MM Berakhir, Penutupan Oleh Danrem 041/Gamas
Kepada radarmukomuko.com, Rabu, 20 Maret 2024. Yusmardi menyampaikan, petani yang terdampak kekeringan di areal lahan kelomok tani teluk rumbio sekitar 15 KK.
‘’Tidaklah begitu luas. Untuk punya kita sendiri ada sekitar kurang lebih satu hektare yang mengalami kekeringan. Kemudian anggota kelompok tani lainnya, jika kita perkirakan ada sekitar 15 hektare lahan terdampak kekeringan,’’ ujar Yusmardi.
Yusmardi mengakui, untuk mengatasi kekeringan ini pihaknya berupaya untuk menyalurkan air dari sumber mata air di areal setempat.
Dikatakannya, penyaluran air dengan menggunakan mesin genset sebagai motor penggerak pompa air. Air yang didapatkan dari sumber mata air di sekitar lokasi kemudian dialirkan ke areal persawahan.
‘’Ya, kami tetap berupaya mengatasi, untuk sementara waktu menggunakan mesin genset. Ya, apa boleh buat, setiap hari harus mengeluarkan biaya untuk pembelian Bahan Bakar Minyak, asalkan padi yang kami tanam ini bisa berhasil selamat,’’ kata Yusmardi.
BACA JUGA:Peresmian Gedung Baru BPR Mukomuko, Bupati Sapuan Tuntut Kesungguhan Direksi
BACA JUGA:Ketakutan Pegawai Membuat RSUD Mukomuko Semakin Terpuruk dan Akan Ditinggalkan
Diakui Yusmardi, selama ini lahan pertanian di kawasan kelompok tani Teluk Rumbio hanya mengandalkan sumber air dari limpahan siring lingkungan. Ketika musim hujan, hal ini tidak menjadi persoalan. Diakuinya, suplai air dari siring lingkungan diperkirakan cukup untuk memenuhi kebutuhan air sawah di sekitar lokasi.
‘’Namun aneh untuk musim tanam kali ini, air sawah mengering. Ya, kami terpaksa harus bergerak, buar gerakan baru menyuplai air dengan tenaga genset,’’ ujar Yusmardi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: