6 Resiko Pinjaman KUR Bagi Pelaku UMKM Jika Kegunaannya Tak Tepat Sasaran

6 Resiko Pinjaman KUR Bagi Pelaku UMKM Jika Kegunaannya Tak Tepat Sasaran

6 Resiko Pinjaman KUR Bagi Pelaku UMKM Jika Kegunaannya Tak Tepat Sasaran-Ilustrasi-Berbagai Sumber

RADARMUKOMUKO.COM - Bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), pemerintah meluncurkan program Keridit usaha rakyat (KUR) yang bertujuan untuk meningkatkan akses pembiayaan yang produktif dan layak, namun belum memiliki agunan yang cukup. 

Untuk mendpatkan pinjman KUR, para pelaku usaha harus mengajukan  pinjmana  pada lembaga  keuangan, seperti bank BUMN, bank daerah, bank swasta, BPR, dan lembaga keuangan lainnya, dengan pola penjaminan dari pemerintah.

Keunggulan KUR bila dibandingkan  pembiyaan lain  jelas memiliki beberapa keunggulan, seperti: suku bunga yang rendah (6%-9% per tahun), bebas biaya provisi dan administrasi, serta jangka waktu yang fleksibel. 

Pinjaman KUR dapat digunakan untuk modal kerja maupun digunakan untuk investasi, sesuai dengan perencnaan dan kebutuhan usaha para debitur.

BACA JUGA:Pemkab Mukomuko Bakal Pasang Pembangkit Listrik di Setiap Puskesmas

BACA JUGA:5 Pasangan Diisukan Balon Bupati-Wakil Bupati Mukomuko Pada Pilkada 2024

Karena tidak  semua pengusaha UMKM telah memiliki modal usaha yang cukup, baik dari sumber sendiri maupun dari pihak lain. 

Maka, banyak pelaku UMKM yang mencari pinjaman usaha untuk menambah modal usahanya.

Saat ini salah satu sumber pinjaman usaha yang populer di kalangan pengusaha UMKM adalah Kredit Usaha Rakyat (KUR). 

Memang  KUR memberikan banyak manfaat bagi UMKM, namaun  di balik pembiayaan tersbut ada resiko yang harus diwaspadai oleh para pengusaha jika ingin mengajukan pinjaman ini. 

Berikut ada 6 resiko yang bisa timbul jika Anda mengambil pinjaman KUR  tapi pemanfaatanya tidak tepat sasaran, diantaranya:

1. Terjerat utang

Jika mangmen  mengelola keuangan usaha dengan baik, Anda bisa terjebak dalam siklus utang yang sulit untuk keluar. 

Sedangkan anda harus membayar angsuran KUR setiap bulan, ditambah dengan bunga yang terus bertambah. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: