Terdapat Ancaman Dibalik Suksesnya Film GADIS KRETEK, Kok Bisa?
Terdapat Ancaman Dibalik Suksesnya Film GADIS KRETEK, Kok Bisa?--
RADARMUKOMUKO.COM – Film GADIS KRETEK sukses menjadi salah satu Film yang berhasil memikat banyak penonton.
Hal tersebut terbukti dari banyaknya pemberitaan serta perbincangan di media sosial terkait dengan film ini.
Ditambah lagi film ini merupakan salah satu serial Netflix pertama dari Indonesia yang masuk di Busan International Film Festival di Korea Selatan.
Meski memiliki alur cerita yang positif serta menarik perhatian banyak orang, ternyata film ini menuai ancaman dari sejumlah pihak.
BACA JUGA:Resep Bumbu Pecel Praktis yang Gurih, Manis dan Enak, Begini Cara Buatnya
Dalam studi yang dilakukan oleh Truth Initiative pada tahun 2021 menemukan bahwa dari 15 program streaming yang paling digemari oleh anak muda usia 15 hingga 24 tahun di Amerika Serikat, ternyata 60% diantaranya menampilkan produk tembakau menarik perhatian 25 juta anak muda di negara tersebut.
Ironisnya lagi, ternyata fenomena ini terjadi saat sudah banyak studi yang menemukan bahwa paparan adegan merokok dalam film dapat meningkatkan risiko remaja untuk meniru dan mulai merokok, bahkan hampir dua kali lipat dibanding remaja yang tidak terpapar.
Karena itulah, adegan merokok dalam film, televisi, serta online streaming telah dianggap sebagai bentuk promosi produk tembakau secara halus namun efektif.
Taktik inilah yang menjadi salah satu cara terbaru untuk mempromosikan adiksi pada rokok di tengah semakin ketatnya aturan iklan produk tembakau atau nikotin di media konvensional.
Citra positif kretek dalam film ini bukan tidak mungkin dapat menguntungkan industri rokok secara umum.
Hal tersebut dapat mengaburkan fakta bahwa industri rokok saat ini dapat memanipulatif serta eksploitatif dalam sepanjang rantai pasokan dari petani tembakau hingga pemasangan rokok jadi.
BACA JUGA:Penduduk Indonesia Berbeda Tradisi dan Bahkan Fisik, Ini Alasannya
Selain itu, normalisasi rokok serta industrinya dapat semakin memuluskan jalan industri guna mengintervensi kebijakan publik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: