Ada Orang Kaya Ada orang Miskin, Apakah Memang Takdir, Ini Penjelasan Dalam Islam

Ada Orang Kaya Ada orang Miskin, Apakah Memang Takdir, Ini Penjelasan Dalam Islam

Ada Orang Kaya Ada orang Miskin, Apakah Memang Takdir, Ini Penjelasan Dalam Islam--

Dari ayat ini, kita bisa memahami bahwa Allah SWT adalah Dzat yang memberikan harta kepada setiap makhluk-Nya, dan Dia mengetahui segala sesuatu yang terjadi pada makhluk-Nya. Allah SWT juga menetapkan takdir harta setiap makhluk-Nya dalam Lauh Mahfuzh, yaitu papan tulis yang mencatat segala sesuatu yang terjadi di alam semesta.

Namun, takdir harta yang telah ditetapkan Allah SWT itu tidak bersifat mutlak, tetapi bisa berubah sesuai dengan kehendak Allah SWT. Allah SWT bisa menambah, mengurangi, atau mengganti harta seseorang sesuai dengan hikmah dan keadilan-Nya. Hal ini berdasarkan hadis Rasulullah SAW yang menyatakan:

إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يَقُولُ يَا ابْنَ آدَمَ إِنَّكَ مَا دَعَوْتَنِي وَرَجَوْتَنِي غَفَرْتُ لَكَ عَلَى مَا كَانَ مِنْكَ وَلَا أُبَالِي يَا ابْنَ آدَمَ لَوْ بَلَغَتْ ذُنُوبُكَ عَنَانَ السَّمَاءِ ثُمَّ اسْتَغْفَرْتَنِي غَفَرْتُ لَكَ وَلَا أُبَالِي يَا ابْنَ آدَمَ إِنَّكَ لَوْ أَتَيْتَنِي بِقُرَابِ الْأَرْضِ خَطَايَا ثُمَّ لَقِيتَنِي لَا تُشْرِكُ بِي شَيْئًا لَأَتَيْتُكَ بِقُرَابِهَا مَغْفِرَةً

"Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla berfirman, 'Wahai anak Adam, sesungguhnya engkau selama memohon dan berharap kepada-Ku, Aku akan mengampuni dosa-dosamu dan Aku tidak peduli. Wahai anak Adam, seandainya dosa-dosamu sampai ke langit, kemudian engkau meminta ampun kepada-Ku, Aku akan mengampuni dosa-dosamu dan Aku tidak peduli. 

Wahai anak Adam, seandainya engkau datang kepada-Ku dengan membawa dosa sebanyak isi bumi, kemudian engkau bertemu dengan-Ku dalam keadaan tidak menyekutukan-Ku dengan sesuatu pun, Aku akan datang kepadamu dengan membawa ampunan sebanyak itu pula.'" (HR. Tirmidzi 3540, dishahihkan Al-Albani) 

Dari hadis ini, kita bisa memahami bahwa Allah SWT Maha Pengampun dan Maha Pemberi, yang bisa mengubah takdir harta seseorang sesuai dengan kehendak-Nya. Allah SWT tidak akan menyia-nyiakan usaha dan ikhtiar kita, asalkan kita melakukannya dengan cara yang halal dan berkah.

BACA JUGA:Caleg Bebas Kampanye, Namun Perhatikan Unsur Etika, Estetika, Keindahan dan Keamanan

Oleh karena itu, kita tidak boleh mengira bahwa harta yang Allah tetapkan untuk setiap manusia sama ukurannya, dan hanya masalah waktu untuk mereka menerimanya. 

Kita harus menyadari bahwa harta yang Allah tetapkan itu berbeda-beda sesuai dengan hikmah dan keadilan-Nya, dan bisa berubah sesuai dengan kehendak-Nya. 

Kita harus berusaha untuk selalu bersyukur atas harta yang telah Allah SWT berikan, serta berikhtiar dengan cara yang halal dan berkah, serta disertai dengan tawakkal, doa, dan sedekah. Kita harus percaya bahwa Allah SWT akan memberikan harta yang terbaik kepada hamba-hamba-Nya yang beriman dan bertakwa.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: