Mengapa Harus Beralih Dari Bensin ke Pertalite? Ini Alasannya

Mengapa Harus Beralih Dari Bensin ke Pertalite? Ini Alasannya

Mengapa Harus Beralih Dari Bensin ke Pertalite? Ini Alasannya--

RADARMUKOMUKO.COM - Anda mungkin sering menggunakan pertalite atau bensin sebagai bahan bakar minyak (BBM) untuk kendaraan motor Anda. 

Namun, apakah Anda tahu apa perbedaan antara kedua jenis BBM ini? Dan manakah yang lebih bagus untuk kendaraan motor Anda?

Pertalite adalah BBM yang diperkenalkan oleh Pertamina pada 2015 sebagai alternatif dari bensin premium yang sering mengalami kelangkaan. 

BACA JUGA:Singkong Bukan Saja Enak Dimakan, Tapi Jadi Syair Lagupun Enak Didengar Aku Ini Anak Singkong, Liriknya Disini

BACA JUGA:DPMD Mukomuko: Realisasi Dana Desa 20 Persen untuk Ketahanan Pangan Tetap Dievaluasi

Pertalite memiliki komposisi kimia yang lebih baik daripada bensin, karena tersusun dari senyawa hidrokarbon yang memiliki rantai karbon lebih panjang dan lebih kompleks, serta mengandung zat aditif yang dapat meningkatkan kualitas dan performa BBM.

Pertalite juga memiliki nilai oktan yang lebih tinggi daripada bensin, yaitu 90, sedangkan bensin premium hanya 88. 

Nilai oktan yang lebih tinggi berarti BBM lebih tahan terhadap tekanan dan lebih sulit terbakar, sehingga dapat mengurangi risiko knocking, yaitu suara berdentum yang timbul akibat pembakaran tidak sempurna di dalam mesin.

Pertalite dapat memberikan kinerja mesin yang lebih baik daripada bensin, karena dapat meningkatkan akselerasi, tenaga, dan torsi mesin. 

Pertalite juga dapat memberikan efisiensi bahan bakar yang lebih tinggi daripada bensin, karena dapat menempuh jarak yang lebih jauh dengan jumlah BBM yang sama dengan bensin.

Pertalite juga dapat menghemat pengeluaran bahan bakar, karena memiliki harga yang lebih murah daripada bensin pertamax. 

BACA JUGA:Kisah Mistis Pulau Gunung Wayang Tempat Wisata Yang Terlarang

BACA JUGA:Kampanye Gemar Makan Ikan, Dinas Perikanan, TP PKK dan DWP Mukomuko Kunjungi 3 Sekolah Dasar

Pertalite juga dapat memberikan dampak lingkungan yang lebih rendah daripada bensin, karena memiliki kandungan sulfur yang lebih rendah, yang dapat mengurangi polusi udara dan asam hujan, serta emisi gas buang yang berbahaya, seperti karbon monoksida, karbon dioksida, hidrokarbon, dan nitrogen oksida.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: