Proyek Rumah Adat Rp 1,3 Miliar Diragukan, Pihak Rekanan Masih Optimis

Proyek Rumah Adat Rp 1,3 Miliar Diragukan, Pihak Rekanan Masih Optimis

Proyek Rumah Adat Rp 1,3 Miliar Diragukan, Pihak Rekanan Masih Optimis--

RADARMUKOMUKO.COM - Seperti dikatahui saat ini sedang berlangsung proyek pembangunan rumah adat Kabupaten Mukomuko, Bengkulu di koplek perkantoran Pemda Mukomuko. Nilai kontrak pekerjaan Rp 1.359.172.000 bersumber dari APBD Mukomuko 2023, dilaksanakan oleh CV. Pansapan Jaya.

Banyak pihak yang sangsi atau meragukan pembangunan rumah ada ini akan selesai tepat waktu. Pasalnya hingga kini progres pekerjaan diperkirakan masih di 30-an persen.

BACA JUGA:Bupati Sapuan Tinjau Pembangunan Rumah Adat Mukomuko

BACA JUGA:Kampanye Gemar Makan Ikan, Dinas Perikanan, TP PKK dan DWP Mukomuko Kunjungi 3 Sekolah Dasar

Waktu tersisa sesuai dengan kontra satu bulan lagi, yaitu dimulai pada 14 september 2023 dan kontrak akan berakhir pada 12 desember 2023 nanti.

Kepala Dinas pekerjaan umum dan penataan ruang (PUPR) Mukomuko, Apriansyah,ST,MT mengakui pengerjaan rumah adalah adalah salah satu proyek yang mengkhawatirkan. Sebab progres pekerjaan masih minim, sedangkan waktu tersisa tidak lama lagi.

"Memang untuk pembangunan rumah kita terus desak pelaksananya, kalau kondisi sekarang kita pesimis bisa diselesaikan tepat waktu," kata Apriansyah.

BACA JUGA:Tak Dibayar Kontraktor, Rolling Ruangan Kelas SDN 2 Penarik Dibongkar Paksa

BACA JUGA:Rancangan Perda RTRW Kabupaten Mukomuko Menemukan Titik Terang, Sekda: Tinggal Sinkronisasi Data

Maka pihaknya selalu mendesak kontraktor untuk melakukan percepatan pelaksanaannya, bagaimanapun caranya. Jika sempat tidak selesai, berapa ruginya daerah dan juga akan berdampak pada banyak hal.

Harapan dinas setelah kontrak berakhir, semua pekerjaan selesai tidak perlu tambah waktu dan sebagainya. Karena rekanan sendiri akan dikenakan denda jika sempat perpanjangan waktu.

"Kalau sudah lewat kontrak yang bakal repot mereka juga, belum lagi harus dikenakan denda keterlambatannya," tegas Apriansyah.

Salah seorang perwakilan dari pihak Rekanan, Robet mengaku optimis proyek ini akan selesai tepat waktu. Terkait progres pekerjaan yang masih rendah, alasannya karena sebagian dari material utama, yaitu kayu jati  belum dikirim. Kayu jati yang digunakan sebagai bahan rumah adat ini dipesan di Jawa, sehingga pengirimannya cukup lama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: