Tradisi Yang Tak Biasa, Pengantin Wanita dan Anak Baru Lahir Diludahi, Ini Tujuannya
Tradisi Yang Tak Biasa, Pengantin Wanita dan Anak Baru Lahir Diludahi, Ini Tujuannya--
RADARMUKOMUKO.COM - Pengantin wanita seharusnya diberlakukan seperti seorang putri, karena momen pernikahan adalah hal yang sangat penting bagi seorang wanita.
Namun berbeda dengan apa yang ada dalam tradisi Suku Maasai dari Afrika, pengantin wanita juga harus mendapat perlakuan berbeda, dimana mereka akan diludahi oleh orang tuanya.
Selain pengantin, perlakuan yang sama juga untuk anak atau bayi yang baru lahir, mereka akan diludahi dan dikata-katai secara kasar.
Dilansir dari berbagai sumber, bagi warga suku ini, memuji seorang bayi, bisa menyebabkan dikutuk dan mungkin tidak bertahan lama.Untuk itu, mereka justru akan mengatakan hal-hal buruk tentang anak tersebut sambil meludahinya.
Jika seorang anak lahir, semua pengunjung dari suku Maasai harus meludahi bayi yang baru lahir tersebut.
BACA JUGA:Kredit Tumbuh 12,53%, BRI Semakin Kuat, Selama 9 Bulan Cetak Laba Rp44,21 Triliun
Meludahi anak yang baru lahir merupakan cara mereka untuk memberkati bayi dengan keberuntungan dan umur panjang.
Penduduk suku Maasai di Kenya dan Tanzania menganggap meludah sebagai tanda penghormatan dan berkah. Bahkan, mereka telah memasukkannya ke dalam budaya menyapa seseorang atau tamu yang datang.
Tradisi seorang ayah meludahi payudara dan wajah putrinya setelah upacara pernikahan selesai juga harus dilakukan. Tradisi ini biasanya dilakukan setelah sang putri mengemasi barang mereka dan diberikan kepada mempelai pria.
Melepas sang putri dari rumah dan hidup mandiri menjadi momen mengharukan bagi sebagian orang tua.
Maka dari itu, sebagai pengiring doa, keberuntungan, dan perlindungan, setiap ayah di suku ini akan meludahin tubuh anak perempuannya.
Ritual meludahi dimaksudkan untuk menangkal nasib buruk yang terkadang wanita rasakan dari keluarga mempelai pria yang kadang akan menghina pengantin wanita.
Setelah itu, anak perempuan yang sudah diludahi biasanya langsung bergegas pergi tanpa menengok ke belakang, agar tak dikutuk menjadi batu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: