Ini Daerah Indonesia yang Paling Lama Dijajah Hingga 320 Tahun, Semua Penduduk Diperbudak
Ini Daerah Indonesia yang Paling Lama Dijajah Hingga 320 Tahun, Semua Penduduk Diperbudak--
RADARMUKOMUKO.COM - Secara umum, orang mengatakan Indonesia dijajah ratusan tahun lamanya, bahkan hingga 350 tahun. Namun sebenarnya Indonesia dijajah tidak sampai selama itu dan penjajahan daerah Indonesia bukan dilakukan bersamaan oleh penjajah.
Diketahui Aceh baru bisa dijajah dan dikuasai Belanda sekitar 1909, daerah lainnya juga mulai dijajah dalam waktu yang berbeda-beda. Maka lama setiap daerah dijajah berbeda-beda, bahkan ada yang hanya puluhan tahun saja.
Salah satu daerah yang dalam sejarahnya paling lama dijajah adalah Kepulauan Banda, yaitu salah satu gugusan pulau yang berada dalam wilayah Maluku, Indonesia. Kepulauan Banda termasuk dalam wilayah Kecamatan Banda dengan wilayah administratif daratan seluas 55,3 km2.
BACA JUGA:7 Pejuang Berdarah Tionghoa Yang Turut Berjuang Hidup Mati Membela Indonesia Lawan Penjajah
BACA JUGA:Daan Mogot Pejuang Kemerdekaan yang Disegani dan Ditakuti Penjajah, Mogot Berarti Ini
Kepulauan Banda sejak dulu dikenal penghasil pala yang harganya di Eropa dapat mencapai 300 kali lipat dari harga pembelian di Banda. Maka pulau Banda sudah diincar perusahaan VOC, "Perusahaan Hindia Timur Belanda" sejak 1609 hingga 1621.
Kepulauan ini sebelumnya merupakan bagian dari jaringan perdagangan yang besar di Nusantara. Pada tahun 1609, VOC menuntut monopoli atas perdagangan pala dan fuli di Kepulauan Banda.
Belanda membantai hampir seluruh penduduk Banda. Sisanya yang hidup sekitar 800 orang dibawa ke Batavia dan dijual sebagai budak.Maka dapat dikatakan, Banda paling lama dijajah oleh Belanda selama sekitar 320 tahun.
Melansir dari wikipedia, kisahnya, saat Belanda ingin menopoli rempah dari pulau ini, para orang kaya Banda menolak, karena Orang-orang Banda sendiri bergantung pada perdagangan internasional karena mereka perlu mengimpor makanan dan komoditas-komoditas penting lainnya.
Pembunuhan seorang pejabat VOC yang bernama Pieter Willemszoon Verhoeff kemudian menjadi alasan bagi VOC untuk memulai perang.
Setelah menjarah beberapa desa di Pulau Banda Neira, Belanda menyepakati perjanjian perdamaian dengan orang Banda dan mendirikan Benteng Nassau di pulau tersebut pada tahun 1609.
Namun, orang-orang Banda membenci monopoli Belanda, sehingga mereka mengabaikan monopoli tersebut dan mulai berdagang dengan Inggris dan pedagang-pedagang Nusantara lainnya.
Belanda lalu melancarkan ekspedisi untuk menaklukkan Pulau Ay. Walaupun sempat mengalami kegagalan, pada tahun 1616, VOC berhasil menaklukkan pulau tersebut dan membunuh semua penduduk asli yang melawan.
BACA JUGA:Berikut Bahasa Portugis Bahasa Penjajah Yang Masih Eksis di Indonesia Termasuk Nama Bengkulu
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: