Catat, Jagung Selain Enak di Jadikan Olahan Kuliner Juga Bisa Dijadikan Bahan Biofuel Bahan Bakar Kendaraan

Catat, Jagung Selain Enak di Jadikan Olahan Kuliner Juga Bisa Dijadikan Bahan Biofuel Bahan Bakar Kendaraan

Catat, Jagung Selain Enak Dijadikan Olahan Kuliner Juga Bisa Dijadikan Bahan Biofuel Bahan Bakar Kendaraan--

RADARMUKOMUKO.COM - Jagung adalah salah satu tanaman pangan yang banyak dihasilkan di Indonesia. 

Selain dimanfaatkan sebagai bahan makanan  seperti bakwan jagung, puding jagung , jagung bakar dan rebus juga untuk pakan ternak. Selain itu jagung memiliki potensi untuk dijadikan sebagai bahan bakar nabati (biofuel) yang ramah lingkungan. 

Salah satu produk biofuel dari jagung adalah bioetanol, yaitu hasil fermentasi dari pati atau gula yang terkandung dalam jagung.

Bioetanol adalah bahan bakar alternatif yang bisa digunakan sebagai campuran bensin untuk kendaraan bermotor. 

BACA JUGA:Cara Merebus Telur Agar Berwarna Merah Tidak Pecah Gampang Dikupas, Campurkan Bahan Dapur dan Daun Ini

BACA JUGA:Tips Mengukur Air Beras Saat Memasak Nasi Menggunakan Jari, Hasilnya Pasti Pas dan Pulen

Bioetanol memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan bensin, antara lain: lebih hemat, lebih bersih, lebih aman, dan lebih terbarukan. Bioetanol juga bisa menekan emisi karbon di sektor transportasi, sehingga bisa mengurangi dampak pemanasan global.

Untuk menghasilkan bioetanol dari jagung, diperlukan beberapa tahapan, yaitu: pengeringan, penggilingan, penambahan enzim, fermentasi, distilasi, dan dehidrasi. 

Dari setiap ton jagung kering, bisa dihasilkan sekitar 400 liter bioetanol. Selain itu, limbah dari proses pembuatan bioetanol juga bisa dimanfaatkan sebagai pakan ternak atau pupuk organik.

Indonesia memiliki potensi besar untuk mengembangkan bioetanol dari jagung, mengingat produksi jagung nasional terus meningkat dari tahun ke tahun. 

Pada tahun 2021, produksi jagung nasional mencapai 23,9 juta ton. Jawa Tengah merupakan provinsi penghasil jagung terbesar di Indonesia dengan produksi 3,18 juta ton pada tahun 2021.

Namun, pemanfaatan bioetanol dari jagung di Indonesia masih belum optimal. Salah satu kendala yang dihadapi adalah kurangnya infrastruktur dan teknologi untuk mengolah jagung menjadi bioetanol secara efisien dan ekonomis. Selain itu, masih ada perdebatan mengenai dampak sosial dan lingkungan dari penggunaan lahan pertanian untuk produksi biofuel.

BACA JUGA:Buaya Sungai Hitam Makin Ganas Berkeliaran Hingga Daratan, Pernah Menerkam 2 Orang Warga

BACA JUGA:Istano Pagaruyung Peninggalan Sejarah, Bukti Eksistensi Kerajaan di Minangkabau

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: