Nasi Liwet Kuliner Khas Solo yang Tak Kalah Populer dari Nasi Goreng, Ini Filosofinya

RADARMUKOMUKO.COM - Anda pasti sudah tidak asing lagi dengan nasi liwet, makanan khas Solo yang terbuat dari nasi yang dimasak dengan santan, garam, dan daun salam. 

Nasi liwet biasanya disajikan dengan lauk seperti ayam suwir, telur pindang, labu siam, dan sambal goreng ati. 

Nasi liwet memiliki rasa yang gurih dan lembut, cocok untuk dinikmati sebagai makanan sehari-hari atau saat acara khusus.

BACA JUGA:Tips Merebus Telur Tanpa Air dan Panci Khusus, Cukup Siapkan Selembar Daun Pisang

Namun, tahukah Anda bahwa nasi liwet sebenarnya berasal dari budaya Jawa yang sudah ada sejak zaman kerajaan Mataram Islam pada abad ke-16? 

Nasi liwet merupakan makanan yang dibuat oleh para petani yang menggunakan beras hasil panen mereka sendiri. Mereka memasak nasi dengan santan dan garam di atas tungku tanah liat yang disebut anglo. 

Makanan ini kemudian menjadi populer di kalangan masyarakat Solo karena rasanya yang sederhana dan mengenyangkan.

Nasi liwet memiliki makna filosofis bagi masyarakat Solo, yaitu sebagai simbol dari kesederhanaan, kebersamaan, dan kebahagiaan. 

Hal ini karena nasi liwet dibuat dengan bahan-bahan yang mudah didapat dan murah, tetapi bisa menghasilkan rasa yang nikmat dan memuaskan. 

Nasi liwet juga biasa disantap bersama-sama oleh keluarga atau tetangga dalam satu wadah besar yang disebut dulang. Nasi liwet juga menjadi salah satu menu wajib dalam acara-acara adat seperti selamatan, kenduri, atau syukuran.

BACA JUGA:Catat! Inilah Daftar Makanan dan Minuman Penyebab Gigi Keropos, Nomor 2 Disukai Banyak Orang

Nasi liwet adalah bukti dari kekayaan kuliner Solo yang patut dibanggakan yang dikutip dari berbgai sumber. Nasi liwet juga merupakan warisan budaya yang harus dilestarikan dan dikembangkan. 

Nasi liwet tidak hanya sekadar makanan, tetapi juga cerminan dari identitas bangsa Solo.

Selain rasanya yang enak dan sejarahnya yang menarik, nasi liwet juga memiliki manfaat kesehatan bagi tubuh. 

Sumber: