Apakah Burung Perkutut Merupakan Evolusi dari Bentuk Sebelumnya atau Memang Sudah Seperti Itu dari Dulu

Burung perkutut memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil daripada merpati lainnya, sehingga lebih mudah bergerak di semak-semak dan hutan. 

Burung perkutut juga memiliki suara yang lebih bervariasi daripada merpati lainnya, sehingga lebih mudah berkomunikasi dengan pasangan atau kelompoknya.

BACA JUGA:Dampak El Nino di Mukomuko Makin Meluas, Merambah Sektor Perikanan Tangkap

BACA JUGA:Bom Bardir Gaza, Israel Diterjang Banjir dan Angin Puting Beliung, Netizen: Doa Orang Teraniaya

Burung perkutut juga berevolusi dalam hal perilaku dan reproduksi. 

Burung perkutut termasuk burung monogami, yaitu setia dengan satu pasangan seumur hidup. Burung perkutut biasanya bersarang di pohon atau semak-semak dengan menggunakan ranting-ranting kering. 

Burung perkutut betina biasanya bertelur dua butir setiap kali berkembang biak. Burung perkutut jantan dan betina sama-sama mengerami telur dan merawat anak-anaknya.

Burung perkutut juga berevolusi dalam hal hubungan dengan manusia. Burung perkutut sudah dikenal sejak zaman Kerajaan Majapahit. 

Konon, ada sepasang burung perkutut yang sangat terkenal, yaitu Kiai Jaka Mangu dan Nyai Martengsari.

Kedua burung ini merupakan jelmaan dari Pangeran Pajajaran bernama Joko Mangu, yang menjadi burung perkutut milik Prabu Brawijaya V dari Majapahit. 

Burung perkutut ini dipercaya bisa memberikan petunjuk atau ramalan tentang masa depan melalui suaranya.

Burung perkutut juga memiliki banyak mitos dan legenda yang menyertainya. Salah satunya adalah burung perkutut yang bisa berubah menjadi ular jika merasa terancam atau ingin melindungi pemiliknya dari bahaya.

Mitos ini mungkin berasal dari kemiripan antara suara burung perkutut dengan desisan ular. Mitos lainnya adalah burung perkutut yang bisa membawa keberuntungan atau kesialan bagi pemiliknya tergantung pada katuranggan atau ciri-ciri fisik tertentu yang dimilikinya.

Meskipun banyak mitos dan misteri tentang burung perkutut, tidak sedikit orang yang tetap suka memeliharanya. Bagi mereka, burung perkutut adalah hewan peliharaan yang indah dan menyenangkan. Mereka tidak terpengaruh oleh cerita-cerita mistis yang beredar di masyarakat. 

Mereka hanya menikmati suara dan kecantikan burung perkutut sebagai salah satu anugerah alam.

Sumber: