Berapakah Biaya Hidup yang Ditanggung Oleh Seseorang Apabila Mereka Ingin Tinggal di Bulan?

Berapakah Biaya Hidup yang Ditanggung Oleh Seseorang Apabila Mereka Ingin Tinggal di Bulan?

Berapakah Biaya Hidup yang Ditanggung Oleh Seseorang Apabila Mereka Ingin Tinggal di Bulan?-Ilustrasi-

RADARMUKOMUKO.COM – Badan Antariksa dari berbagai negara tengah berlomba-lomba untuk mengeksplorasi Bulan.

Upaya demi upaya tetah dilakukan untuk membuka jalan bagi manusia untuk bisa pergi dan tinggal di Bulan.

Dapat sebuah riset yang menghitung bahwa apabila manusia membuat koloni di Bulan akan memakan banyak sekali biaya.

Seorang ahli di Money, merilis Panduan hipotek perhitungan biaya hidup di bulan. Berdasarkan hitungan tersebut, apabila seseorang bermukim di bulan paling tidak akan menelan biaya sekitar Rp 5 miliar dalam sebulan.

Biaya tersebut termasuk biaya pemeliharaa pengamanan rumah seperti udara dan oksigen, pendingin udara, serta pemanas berskala industri.

Selain itu, biaya tersebut juga termasuk jendela tahan meteor, ruang isolasi, serta sumber energi organik.

BACA JUGA:Pembataian 10.000 Orang Tionghoa dan Hancurnya Paku Buwono II Karena Berpihak Pada Belanda

BACA JUGA:Tersedia Dana Puluhan Miliar untuk Peningkatan Pelayanan Kesehatan di Kabupaten Mukomuko, Berikut Gunanya

Selain itu, hitungan tersebut juga mengurutkan lokasi yang paling didambakan sebagai hunian di Bulan.

Untuk bagian Bulan yang disebut sebagai ‘Sea of Riana’ dianggap sebagai lokasi yang sempurna untuk tempat tinggal keluarga.

Wilayah tersebut terletak di utara dan merupakan salah satu Kawah tubrukan terbesar di Tata Surya.

Adapun ambisi untuk bisa menjajah Bulan bukanlah wacana dan rancangan belaka. Sejumlah kisi seperti misk Artemis NASA yang akan lepas landas pada tahun 2024 dan mengirim ke bulan yang akan menjadi permukaan bulan.

Misi ini nantinya akan membawa harapan dapat membangun pemukiman yang stabil di sana.

“Dengan bumi yang semakin padat dan teknologi luar angkasa yang semakin maju, tidak lama lagi kehidupan di bulan menjadi sesuatu yang normal,” kaya peneliti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: