Pahlawan Yang Tak Pernah Kalah Lawan Belanda Hingga Usia Senja, Berjuluk Tuan Yang Diberkahi

Pahlawan Yang Tak Pernah Kalah Lawan Belanda Hingga Usia Senja, Berjuluk Tuan Yang Diberkahi

Sultan Nuku Muhammad Amiruddin tak pernah kalah-wikipedia-istimewa radar mukomuko

 

RADARMUKOMUKO.COM - Kesultanan Tidore dibawah kepemimpinan pahlawan nasional Sultan Nuku Muhammad Amiruddin, dalam sejarahnya, Sultan Nuku Muhammad Amiruddinpahlawan tak terkalahkan. 

Melansir wikipedia, Muhammad Amiruddin atau lebih dikenal dengan nama Sultan Nuku lahir pada 1738, dinobatkan pada tanggal 13 April 1779 dengan gelar “Sri Paduka Maha Tuan Sultan Saidul Jehad el Ma’bus Amiruddin Syah Kaicil Paparangan”.

Selama masa perang dengan VOC, Nuku disebut juga sebagai Jou Barakati, artinya Tuan Yang Diberkahi.

Sekitar 1797 – 1805, Kesultanan Tidore mempunyai wilayah kerajaan yang luas yang meliputi Pulau Tidore, Halmahera Tengah, pantai Barat dan bagian Utara Irian Barat serta Seram Timur. 

Hampir 25 tahun, Nuku berada dalam peperangan untuk mempertahankan tanah airnya dan membela kebenaran. Dari satu daerah, Nuku berpindah ke daerah lain, dari perairan yang satu menerobos ke perairan yang lain, berdiplomasi dengan Belanda maupun dengan Inggris, mengatur strategi dan taktik serta terjun ke medan perang.

BACA JUGA:Politik Pecah Belah Belanda di Maluku, Penghianatan Yang Mengakhiri Perlawanan Pattimura

BACA JUGA:3 Tongkat Milik Soekarno Dari Kayu Pucang Kalak Gunanya Untuk Ini, Gempar Lolos Dari Maut Ketika Sholat Ini

Cita-citanya membebaskan seluruh kepulauan Maluku terutama Maluku Utara (Maloko Kie Raha) dari penjajah bangsa asing. Belanda senantiasa turut campur dalam penentuan siapa yang berhak bertahta dalam sebuah kerajaan di Nusantara. 

Sosok yang bisa diajak bekerja sama biasanya akan ditunjuk sebagai penguasa dan sosok yang dianggap berbahaya, sekalipun pewaris sah tahta, akan disingkirkan. 

Begitu juga di kesultanan Tidore, dimana Sultan Jamaluddin adalah penguasa kesultanan Tidore. Karena dianggap berbahaya bagi kedudukan Belanda, Sultan Jamaluddin ditangkap dan diasingkan ke Batavia pada tahun 1779.

Berdasarkan tradisi kerajaan Tidore, pengangkatan raja baru harus berdasarkan silsilah (sesuai garis keturunan). Yang berhak menjadi Sultan Tidore waktu itu adalah Nuku, melanjutkan tahta Sultan Jamaluddin, ayahandanya. 

Namun Belanda tidak menghendaki Nuku naik tahta. Perlawanan Nuku Muhammad Amiruddin diawali ketika ia dan adiknya Kamaluddin menentang pengangkatan Kaicil Gay Jira oleh Belanda sebagai Sultan Tidore. 

BACA JUGA:Sabrina Hadirkan Layanan Perbankan Lebih Cepat dan Mudah, Bisa Cek Saldo hingga Temukan Merchant BRI Favoritmu

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: