Fakta atau Mitos Orang Jawa dan Sunda Tidak Boleh Menikah? Begini Penjelasannya

Fakta atau Mitos Orang Jawa dan Sunda Tidak Boleh Menikah? Begini Penjelasannya

Fakta atau Mitos Orang Jawa dan Sunda Tidak Boleh Menikah? Begini Penjelasannya--

RADARMUKOMUKO.COM – Suku Jawa dan Suku Sunda merupakan suku asli yang berasal dari Pulau Jawa. Suku Jawa mendiami wilayah bagian tengah dan timur sementara orang Sunda mendiami wilayah bagian barat.

Meskipun berasal dari Jawa, terdapat larangan atau kepercayaan yang mana kedua suku tersebut tidak boleh menikah.

Banyak yang percaya bahwa pernikahan antara suku Jawa dan Sunda akan banyak perkara serta tidak akan langgeng. Hal tersebut hanyalah sebuah mitos yang di percaya secara turun temurun.

Lalu bagaimana bisa muncul mitos larangan pernikahan antara suku Jawa dan Sunda? 

Larangan tersebut awalnya muncul dari sejarah perang bubat. Pada peperangan tersebut terjadi peperangan antara Kerajaan Majapahit dari Jawa dan Kerajaan Padjadjaran dari Sunda.

BACA JUGA:Makanan Sehat Cocok Untuk Diet, Ini Resep Trancam Khas Jawa Timur yang Simpel dan Enak

BACA JUGA:Ada yang Pedas Tapi Bukan Omongan, Ini Resep Sambal Petis Khas Jawa Timur yang Bikin Mata Merem Melek

Semua bermulai dari perjodohan antara Putri Kerajaan Sunda yaitu Dyah Pitaloka dengan Hayam Wuruk yang merupakan raja Majapahit.

Perjodohan yang dapat menjadi peluang persatuan antara dua kerajaan besar yang awalnya berjalan lancar dimana Raja Sunda menyetujui perjodohan putrinya dengan Hayam Wuruk.

Dari pihak Kerajaan Sunda menantikan Majapahit untuk menjemput putrinya dan melakukan acara pernikahan agung kerajaan.

Semuanya berubah di saat Gajah Mada, Mahapatih Majapahit berkeinginan untuk menaklukkan tanah Sunda dan menjadikan Putri Raja Sunda sebagai selir bukan ratu Majapahit.

BACA JUGA:Letnan Komarudin Salah Tanggal Serangan Umum 1 Maret, Tapi Sukses Membuat Belanda Lengah

Hal ini membuat sang raja Sunda marah dan tidak terima karena merasa telah di permalukan oleh tindakan Gajah Mada.

Karena pertikaian ini, sang Putri akhirnya bunuh diri untuk membela kehormatan negaranya, sementara Hayam Wuruk hanya dapat meratapi kematian Dyah Pitaloka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: