Pahlawan Nasional A.R Baswedan Melengkapi Syarat Kemerdekaan Indonesia, Kakek Anies Baswedan

Pahlawan Nasional A.R Baswedan Melengkapi Syarat Kemerdekaan Indonesia, Kakek Anies Baswedan

Pahlawan Nasional A.R Baswedan Melengkapi Syarat Kemerdekaan Indonesia, Kakek Anies Baswedan--

RADARMUKOMUKO.COM - Salah satu pahlawan nasional Indonesia yang dianugerahi oleh Presiden Joko Widodo pada 2018 lalu, dilansir dari kominfo.go.id adalah, H. Abdurrahman Baswedan atau populer dengan nama A.R. Baswedan.

Diketahui, A.R Baswedan semasa hidup dan perannya dalam perjuangan adalah, sebagai seorang jurnalis dan diplomat. Ia juga sempat menjabat Wakil Menteri Muda Penerangan RI pada Kabinet Sjahrir, Anggota Badan Pekerja Komite Nasional Indonesia Pusat (BP-KNIP), Anggota Parlemen, dan Anggota Dewan Konstituante. 

Peran pentingnya pada masa perjuangan adalah, saat menjadi salah satu diplomat pertama Indonesia dan berhasil mendapatkan pengakuan de jure dan de facto pertama bagi eksistensi Republik Indonesia dari Mesir.

Seperti diketahui, setelah proklamasi kemerdekaan, Indonesia masih kekurangan satu syarat, yaitu pengakuan dari bangsa asing atau negara lain.

BACA JUGA:Pernikahan Beda Agama Pahlawan Nasional, Sutan Sjahrir dan Boedi Oetomo Berbeda Nasib

BACA JUGA:17 Pahlawan Wanita Indonesia, Termasuk Fatmawati Soekarno dan Ibu Tien Soeharto

Maka atas keberhasilannya melobi Mesir untuk mendapat pengakuan, maka lengkaplah syarat Indonesia menjadi negara merdeka.

Diceritakan juga, Baswedan sendiri pernah ditahan pada masa pendudukan Jepang (1942). Saat Indonesia merdeka, ia mengorbankan keselamatan dirinya saat membawa dokumen pengakuan kemerdekaan Indonesia dari Mesir pada 1948. 

Dia mendapatkan gangguan dan hambatan tak sedikit dalam menjaga dokumen ini. Padahal, semua bandara di kota-kota besar, termasuk Jakarta, sudah dikuasai tentara Belanda dan Sekutu dan tidak ada yang bisa lewat dari penjagaan mereka.

Tapi, berkat kelihaian dan kenekatannya, dengan menaruhnya di kaos kaki, dokumen penting dari Mesir itu bisa selamat dan Indonesia mendapatkan pengakuan sebagai negara merdeka secara penuh, secara de jure dan de facto.

Harian Matahari Semarang memuat tulisan Baswedan tentang orang-orang Arab, 1 Agustus 1934. A.R. Baswedan memang peranakan Arab, walau lidahnya pekat bahasa Jawa Surabaya saat berbicara. 

Dalam artikel itu terpampang foto Baswedan mengenakan surjan dan blangkon. Ia menyerukan kepada orang-orang keturunan Arab agar bersatu membantu perjuangan Indonesia.

Ia mengajak keturunan Arab, seperti dirinya sendiri, menganut asas kewarganegaraan ius soli, di mana saya lahir, di situlah tanah airku. 

BACA JUGA:Pemerintah Bantu 616 Paket Nutrisi Tambah Gizi untuk Penyandang Difabel di Mukomuko

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: