Keris Kyai Jong Wiyat, Senjata Sakti yang Berasal dari Pangeran Diponegoro

Keris Kyai Jong Wiyat, Senjata Sakti yang Berasal dari Pangeran Diponegoro

Keris Kyai Jong Wiyat, Senjata Sakti yang Berasal dari Pangeran Diponegoro--

Beberapa keris bahkan dikatakan memiliki roh atau khodam yang dapat berkomunikasi dengan pemiliknya.

BACA JUGA:Menderitanya Wanita Suku Ini, Harus Layani 20 Laki-Laki Untuk Dapatkan Tanda Izin Menikah

BACA JUGA:Dipaksa Jepang Bekerja Dalam Kondisi Sakit, Mengakibatkan Artis Cantik Roekiah Meninggal

Keris Kyai Jong Wiyat menjadi salah satu senjata tradisional yang digunakan oleh para pejuang kemerdekaan Indonesia dalam melawan penjajah Belanda dan Jepang.

Salah satu pejuang yang terkenal menggunakan keris ini adalah Sultan Hamengkubuwono VIII, seorang raja Yogyakarta yang memerintah pada tahun 1921-1939. Ia menggunakan keris ini sebagai senjata andalannya dalam perjuangan bersama rakyat Yogyakarta.

Sultan Hamengkubuwono VIII adalah raja Yogyakarta yang dikenal sebagai tokoh nasionalis dan reformis. Ia berusaha untuk memodernisasi pemerintahan dan pendidikan di Yogyakarta.

Ia juga mendukung pergerakan kemerdekaan Indonesia dengan memberikan bantuan finansial, politik, dan militer kepada para pemimpin nasional seperti Soekarno dan Hatta.

Ia juga ikut berperang melawan penjajah Belanda dan Jepang dengan menggunakan keris Kyai Jong Wiyat sebagai senjata andalannya.

Saat ini, keris Kyai Jong Wiyat masih dilestarikan sebagai warisan budaya bangsa. Keris ini dapat ditemukan di beberapa museum pusaka di Indonesia, seperti Museum Diponegoro di Yogyakarta, Museum Nasional Indonesia di Jakarta, dan Museum Pusaka Nusantara di Bogor.

Keris ini juga masih digunakan oleh beberapa kelompok bela diri tradisional Yogyakarta, seperti Pencak Silat Mande Muda dan Pencak Silat Merpati Putih.

Keris Kyai Jong Wiyat adalah senjata tradisional yang unik dan memiliki nilai sejarah yang tinggi. Keris ini merupakan bukti dari kekayaan budaya dan semangat juang bangsa Indonesia.

Keris ini pantas untuk dihormati dan dijaga sebagai peninggalan senjata pusaka yang punya kekuatan mistis dari pejuang Indonesia.

Artikel ini dilansir dari berbagai sumber : jogjaprov.go.id dan idntimes.com

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: