Tak Ingin Seperti Negara Sudan Menjadi Negara Miskin Di Dunia, Akibat Perang Saudara dan Ini

Tak Ingin Seperti Negara Sudan Menjadi Negara Miskin Di Dunia, Akibat Perang Saudara dan Ini

Tak Ingin Seperti Negara Sudan Menjadi Negara Miskin Di Dunia, Akibat Perang Saudara dan Ini--

RADARMUKOMUKO.COM - Sudan Selatan adalah sebuah negara yang terletak di Afrika Timur, yang baru merdeka dari Sudan pada tahun 2011, Sudan Selatan memiliki populasi sekitar 11 juta jiwa, yang terdiri dari lebih dari 60 kelompok etnis.

Sudan Selatan memiliki potensi sumber daya alam yang besar, terutama minyak bumi, yang menyumbang sekitar 98% dari pendapatan negara.

Namun, Sudan Selatan juga merupakan salah satu negara termiskin di dunia, dengan produk domestik bruto (PDB) per kapita hanya sebesar 303,15 dolar AS pada tahun 2020.

BACA JUGA:Dorong Ekonomi Kerakyatan untuk Memberi Makna Indonesia, Kredit Mikro BRI Tumbuh 11,47%

BACA JUGA:Butuh Dana Mendesak? Cobain Ajukan Pinjaman BPJS Ketenagakerjaan dengan Online, Begini Caranya

Akibat dari perang saudara Sudan Selatan mengalami berbagai masalah yang menyebabkan kemiskinan dan keterbelakangan, seperti konflik bersenjata, korupsi, kelaparan, penyakit, dan kurangnya infrastruktur.

Perang saudara di Sudan Selatan mulai terjadi sejak tahun 2013, ketika Presiden Salva Kiir menuduh mantan wakilnya Riek Machar melakukan kudeta. 

Dampak perang Perang saudara seperti ini telah menewaskan ratusan ribu orang dan mengungsikan jutaan orang lainnya. 

Dampak lain Perang saudara juga telah merusak produksi minyak dan pertanian, yang merupakan sektor utama ekonomi Sudan Selatan.

Sehingga Sudan Selatan harus menghadapi tantangan dalam membangun tata kelola dan lembaga negara yang efektif dan transparan.

Dimana terjadi di Sudan Selatan korupsi yang sangat tinggi, yang menghambat pemanfaatan sumber daya secara adil dan bertanggung jawab.

Sudan Selatan juga memiliki tingkat pendidikan dan kesehatan yang sangat rendah, yang mempengaruhi kualitas hidup dan produktivitas penduduknya.

Sudan Selatan membutuhkan bantuan dan dukungan dari komunitas internasional untuk mengatasi krisis yang dihadapinya.

Sudan Selatan juga membutuhkan rekonsiliasi dan perdamaian antara kelompok-kelompok yang berseteru untuk menciptakan stabilitas dan keamanan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: