Cinta Soekarno Kepada Siti Oetari, Menikah Karena Dijodohkan Demi Membahagiakan Hati Seorang Guru
Cinta Soekarno Kepada Siti Oetari, Menikah Karena Dijodohkan Demi Membahagiakan Hati Seorang Guru--
Pernikahan Bung Karno dan Oetari berakhir di tahun 1923. Setelah enam bulan tinggal di Bandung, Bung Karno kembali ke Surabaya mengantarkan Oetari ke ayahnya, Tjokro.
Bung Karno pun kembali ke Bandung untuk meneruskan pendidikan dan menikah dengan Inggit Garnasih. Sementara itu Oetari kembali menikah tahun 1924. Saat itu, Oetari berusia 19 tahun dan menikah dengan Sigit Bachroensalam.
Pernikahan Sigit Bachroensalam dan Ostari berakhir setelah Sigit meninggal dunia, pada tahun 1981. Ketika itu Oetari berusia 76 tahun. Lima tahun kemudian Oetari meninggal dunia di usia 81 tahun.
Sementara Soekarno menika dengan seorang wanita yang dicintainya pertama kali yaitu Inggit Garnasih, seorang janda berusia 13 tahun lebih tua dari Soekarno.
Mereka bertemu di Bandung, saat Soekarno menyewa kamar kos di rumah Inggit. Keduanya saling jatuh cinta dan menikah pada tahun 1923, setelah Soekarno menceraikan Oetari dan Inggit menceraikan suami pertamanya, H Sanusi, seorang politisi Sarekat Islam.
Inggit sangat setia dan mendukung perjuangan Soekarno melawan penjajah Belanda. Mereka juga sempat ditahan bersama di penjara Sukamiskin pada tahun 1930.
Namun, keduanya bercerai dengan Soekarno pada tahun 1943. Dalam surat perjanjian cerai, Soekarno berjanji untuk memberikan nafkah seumur hidup kepada Inggit.*
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: