Tak Seindah yang Diceritakan, Proyek Kereta Cepat Menimbulkan Dampak Bagi Kebun Warga

RADARMUKOMUKO.COM – Kehadiran moda transportasi terbaru di Indonesia yaitu Kereta Cepat Jakarta-Bandung merupakan salah satu proyek terbesar yang pernah dilakukan negara Indonesia.

Bagaimana tidak, proyek ini merupakan proyek yang akan menjadi bukti bahwa Indonesia sudah siap untuk memasuki era kemajuan teknologi terbaru.

Selain itu, adanya kereta cepat ini juga membuktikan kepada seluruh dunia bahwa perkembangan negara Indonesia menjadi negara maju semakin dekat.

Kabar uji coba Kereta Cepat Jakarta-Bandung ini pun menerima respon yang sangat positif oleh masyarakat.

Bahkan, tidak sedikit pula masyarakat yang berbondong-bondong ingin mengikuti uji coba Kereta Cepat ini.

BACA JUGA:Tak Banyak Yang Tahu, Hotel, Kampus Hingga Kilang Minyak Ini Adalah Milik Keluarga Cendana, Soeharto

BACA JUGA:Buya Hamka, Sutan Syahrir dan Tokoh Nasional Lain Yang Dipenjara Soekarno Tanpa Diadili dan Ini Penyebabnya

Meski banyak cerita indah tentang hadirnya Kereta Cepat ini, ternyata terdapat kisah dari sisi yang berbeda.

Ade Supriatna (62), kini harus mencongkel bebatuan dan material urukan proyek kereta cepat yang menutup kebunnya.

Kebun yang memiliki luas sebesar 460 m² itu berada di dekat tempat tinggalnya yaitu Kampung Ciganda, RT 2 RW 6, Desa Rende, Kecamatan Cikalongwetan, Kabupaten Bandung Barat.

Hal tersebut dilakukan untuk mengembalikan lagi lahan produktif nya yang sudah ada sejak 2019 yang terkena dampak proyek kereta cepat tersebut.

Lahan itu disewakan untuk jalan pembuangan proyek terowongan selama kurang lebih dua tahun.

Meskipun awalnya Ade enggan untuk menyewakan lahannya untuk dijadikan sebagai jalan pembuangan proyek karena harga sewa yang dinilai rendah yaitu hanya Rp.50.000 per meter.

Namun akhirnya, dia memutuskan untuk menerima tawaran tersebut dan dia menerima uang sewa senilai Rp.62 juta.

Sumber: