Harun Tohir Sukses Ledakan Instalasi Listrik di Pulau ini, Ia Gugur Setelah Kehabisan Amunisi

Harun Tohir Sukses Ledakan Instalasi Listrik di Pulau ini, Ia Gugur Setelah Kehabisan Amunisi

Harun Tohir Sukses Ledakan Instalasi Listrik di Pulau ini, Ia Gugur Setelah Kehabisan Amunisi--

BACA JUGA:KUR Mikro, KUR Kecil dan KUR TKI Bank BRI, Bisa Ajukan Rp 50.000.000, Rp 25.000.000 Hingga Rp 500.000.000

Operasi ini melibatkan 13 orang anggota Kopaska yang dibagi menjadi tiga tim. Tim pertama dipimpin oleh Mayor Moerdani dan bertugas untuk meledakkan patung Sir Stamford Raffles.

Tim kedua dipimpin oleh Kapten Usman Janatin dan bertugas untuk meledakkan patung Merlion. Tim ketiga dipimpin oleh Letnan Dua Harun Tohir dan bertugas untuk meledakkan instalasi listrik di Pulau Ubin.

Operasi ini dimulai pada tanggal 29 Maret 1965. Ketiga tim berhasil menyusup ke Singapura dengan menggunakan kapal selam mini yang disebut X-Craft.

Namun, operasi ini mengalami banyak kendala dan hambatan. Tim pertama gagal meledakkan patung Sir Stamford Raffles karena bomnya tidak meledak.

Tim kedua berhasil meledakkan patung Merlion, tetapi bomnya tidak cukup kuat untuk menghancurkannya. Tim ketiga berhasil meledakkan instalasi listrik di Pulau Ubin, tetapi terjebak oleh pasukan Inggris dan Singapura yang mengepung pulau tersebut.

Dalam keadaan terdesak, Harun Tohir memerintahkan dua rekannya, yaitu Usman Haji Mohamed Ali dan Gani bin Arup, untuk melarikan diri dengan menggunakan perahu karet sementara ia sendiri tetap bertahan di pulau itu.

Ia berusaha untuk menghabisi musuh sebanyak mungkin dengan menggunakan senapan mesin dan granat yang dibawanya.

Ia juga menolak untuk menyerah meskipun mendapat tembakan dari berbagai arah. Ia akhirnya gugur setelah kehabisan amunisi dan ditembak mati oleh pasukan Inggris pada tanggal 10 April 1965.

Harun Tohir adalah salah satu pahlawan nasional Indonesia yang kurang dikenal namun memiliki peran penting dalam sejarah bangsa.

Ia adalah pejuang yang gugur dalam Operasi Komando Mandala, sebuah operasi rahasia yang berani dan dramatis. Ia juga adalah pejuang yang setia dan rela berkorban demi Indonesia, ia dianugerahi Bintang Gerilya oleh Presiden Soekarno pada tahun 1965.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: