'Amuk Melayu' Paling Ditakuti Penjajah, Membunuh, Terbunuh atau Bunuh Diri

'Amuk Melayu' Paling Ditakuti Penjajah, Membunuh, Terbunuh atau Bunuh Diri

'Amuk Melayu' Paling Ditakuti Penjajah, Membunuh, Terbunuh atau Bunuh Diri--

RADARMUKOMUKO.COM - Amuk berasal dari bahasa Melayu, merupakan perilaku marah tak terkendali. Melansir dari wikipedia, jika sudah datang "amuk" marah tak terkendali "amuk, orang tersebut dapat membunuh sampai mati atau terbunuh atau melakukan bunuh diri. 

Kata ini sudah digunakan di India selama saat kolonial Inggris, awalnya untuk menggambarkan seekor gajah gila yang terpisah dari kawanannya dan berlari liar dan menyebabkan kehancuran. 

Kata ini dipopulerkan oleh kisah-kisah dalam karya Rudyard Kipling, Rektor dari Universitas St Andrews di Skotlandia. 

Sindrom "Amuk" tercantum dalam Diagnostic and statistical manual of mental disorders: DSM-IV-TR. Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, amuk adalah kata nomina yang diartikan kerusuhan yg melibatkan banyak orang, seperti perang saudara.

BACA JUGA:Belanda Jatuh Miskin Setelah Indonesia Merdeka, Ratu Wilhelmina Berupaya Merayu Hingga Menyerang Kembali

BACA JUGA:Wafat Diusia Muda, Berikut Kiprah 7 Pahlawan Nasional Untuk Bangsa Indonesia

Belakangan ini, konsekwensi dari rencana penggusuran terhadap kampung masyarakat melayu di Pulau Rempang yang akan dijadikan eco city, muncul kemarahan masyarakat suku meyalu. Bukan saja yang ada di Rempang atau Kepulauan Riau, tapi juga direspon oleh seluruh orang melayu di sumatera dan provinsi lainnya di Indonesia.

Istilah amuk melayu ini, sempat diperingatkan oleh mantan Panglima TNI Jenderal Purnawirawan Gatot Nurmantyo. Karena amuk melayu bisa menjadi bencana besar bagi bangsa, jika mereka terus diusik.

Cuplikan video pernyataan Gatot Nurmantyo dalam sebuah forum diskusi publik yang bertajuk ‘Hukum untuk Investor atau Hukum untuk Menindas Rakyat” ini ramai di media sosial, baik youtube, tiktok dan lainnya.

Gatot menjelaskan, tentang kasus Sangihe, Wadas, hingga yang sedang panas saat ini adalah kasus Rempang.

Melansir kilat.com yang lansiran dari kanal YouTube Hersubeno Point, Gatot Nurmantyo mengatakan bahwa sesungguhnya suku-suku di Indonesia semuanya mempunyai tarian perang.

“Sesungguhnya saya hanya mengingatkan saja, bahwa sesungguhnya suku-suku di Indonesia ini semuanya memiliki tarian perang. Dan pada saatnya mereka bersiap perang sampai mati, itu jangan sampai terjadi,” kata Gatot. 

Gatot Nurmantyo, dalam penyampaikannya mengutip kata-kata seorang pejuang wanita di masa Kerajaan Aceh, Laksamana Malahayati, saat membendung kedatangan para kolonialisme.

BACA JUGA:Bernard Wilhem Pemuda Minahasa, Ini Aksinya Melawan Belanda, Jadi Pahlawan Tidak Terkenal

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: