Kisah Asmara Pangeran Diponegoro dan Perempuan Cantik Etnis Tionghoa Kalahkan Penjajah

Kisah Asmara Pangeran Diponegoro dan Perempuan Cantik Etnis Tionghoa Kalahkan Penjajah

Kisah Asmara Pangeran Diponegoro dan Perempuan Cantik Etnis Tionghoa Kalahkan Penjajah Hingga Memiliki Keturunan Artis Terkenal--

RADARMUKOMUKO.COM -  Kisah asmara hingga kisah hidup pahlawan nasional sangat menarik untuk di ulas.

Kisah tersebut dapat menjadi inspirasi dan semangat anak muda untuk terus berjuang dalam memajukan daerah.

Salah satunya kisah asmara Pangeran Diponegoro memiliki daya tarik dan pribadi yang kuat dimata kaum hawa.

Tak ayal kehidupan asmara sang Pangeran juga menarik diselami karena memiliki kedekatan dengan banyak perempuan cantik kala itu.

Bahkan hingga sekarang keturunan Pangeran Diponegoro banyak terdapat artis terkenal Indonesia.

Salah satunya Astri Welas, artis terkenal Indonesia yang populer lewat perannya sebagai Welas di Sitkom Suami-suami takut istri tak ingin hal tersebut menjadi sorotan.

BACA JUGA:Kyai Gentayu, Kuda Pangeran Diponegoro Mengamuk Menerjang Pasukan Belanda 4 Tewas, Asli Tanpa Dikomando

BACA JUGA:Memiliki Keturunan Darah Biru Dari Pangeran Diponegoro, Artis Asri Welas Merasa Terbebani?

Konon Pangeran Diponegoro pernah menyebutkan salah satu kesalahan terbesarnya saat perang akibat godaan perempuan muda cantik beretnis Tionghoa, yang bukan istri dan bukan pula selirnya

Perempuan itu merupakan tawanan perang di Kedaren, yang kemudian ia jadikan tukang pijatnya. 

Bahkan salah seorang selirnya yang terakhir cukup cantik jelita sempat memancing mata keranjang Asisten Residen Belanda untuk Yogyakarta P. F. H. Chevallier, yang memang suka main perempuan. 

Selir Diponegoro itu konon dikisahkan pernah hidup beberapa bulan bersama sang Asisten Residen Belanda sebelum Perang Jawa terjadi.

Setidaknya Pangeran Diponegoro memiliki 17 anak, terdiri dari 12 anak laki-laki dan lima anak perempuan dari istri - istri resminya. 

Selama masa perang, setelah kematian istri ke empat Pangeran Diponegoro bernama Raden Ayu Maduretno ia mengawini tiga perempuan baru sekaligus di penghujung November 1827.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: