Ini Bukti Santri Gontor Tidak Hanya Pintar Dalam Ilmu Agama, Tetapi Berani Dalam Perjuangan
Ini Bukti Santri Gontor Tidak Hanya Pintar Dalam Ilmu Agama, Tetapi Berani Dalam Perjuangan--
RADARMUKOMUKO.COM - Perlawanan santri terhadap penjajah adalah salah satu tema yang sering dibahas dalam sejarah perjuangan Indonesia.
Banyak santri dan ulama yang berperan aktif dalam melawan penjajah, baik dengan senjata, gerilya, maupun propaganda.
Namun, tidak banyak yang tahu bahwa salah satu pesantren modern yang terkenal di Indonesia, yaitu Pondok Modern Darussalam Gontor, juga memiliki kisah perlawanan yang inspiratif.
Pondok Modern Darussalam Gontor atau yang biasa disebut Gontor adalah sebuah pesantren yang didirikan pada tahun 1926 oleh KH Ahmad Sahal dan KH Zainuddin Fanani di desa Gontor, Ponorogo, Jawa Timur.
Pesantren ini memiliki visi untuk mencetak santri yang mandiri, berakhlak, dan berwawasan luas.
Pesantren ini juga menerapkan sistem pendidikan yang modern, seperti menggunakan bahasa Arab dan Inggris sebagai bahasa pengantar, mengadakan ujian masuk dan keluar, serta memberikan kesempatan kepada santri untuk melanjutkan studi ke luar negeri.
Pesantren Gontor tidak hanya dikenal sebagai pesantren modern, tetapi juga sebagai pesantren pejuang.
Sejak awal berdirinya, pesantren ini sudah menunjukkan sikap anti penjajahan.
Para pendiri dan pengasuh pesantren ini terlibat dalam berbagai organisasi perjuangan, seperti Muhammadiyah, Sarekat Islam, Nahdlatul Ulama, Hizbullah, dan Sabilillah.
Mereka juga mengajarkan kepada santri untuk memiliki semangat jihad dan nasionalisme.
Salah satu kisah perlawanan santri Gontor terhadap penjajah adalah ketika mereka menghadapi serangan Belanda pada tahun 1948.
Pada saat itu, Belanda melakukan agresi militer kedua untuk merebut kembali Indonesia.
Belanda menargetkan beberapa daerah strategis di Jawa Timur, termasuk Ponorogo.
Belanda menyerang Ponorogo dengan menggunakan pesawat tempur dan tank.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: