Kisah Cinta Cut Nyak Dhien, Belas Dedam Kematian Suami Pertama dan Bertemu Teuku Umar Hingga Gugur
Kisah Cinta Cut Nyak Dhien, Belas Dedam Kematian Suami Pertama dan Bertemu Teuku Umar Hingga Gugur--
RADARMUKOMUKO.COM - Pahlawan wanita Indonesia, Cut Nyak Dien adalah salah satu pemimpin wanita yang perjuangannya paling lama dalam catatan kolonial. Sosoknya sangat ditakuti oleh Belanda, karena ia dikenal sebagai memimpin perang dan memperjuangkan kemerdekaan Indonesia bersama masyarakat Aceh yang selalu gigih.
Berbagai peritiwa pertempuran melawan penjajah sudah dilewatinya bersama pejuang lainnya. Hingga sosoknya merupakan pahlawan yang paling terkenal di Indonesia.
Bagaimana kisah perjuangannya, sebagian besar pasti sudah pernah mendengar atau membaca ceritanya.
Yang juga cukup menarik dari sosok pahlawan cantik ini adalah, kisah cintanya.
Dirangkum dari berbagai sumber, salah satunya malangpost.id, Cut Nyak Dien menikah umur 12 tahun dengan Teuku Cek Ibrahim Lamnga putra Uleebalang Lamnga XII.
BACA JUGA:8 Pahlawan Nasional Asal Maluku, Diantaranya Perempuan Yang Wafat Usia 17 Tahun Disemayamkan di Laut
Namun, keduanya harus dipisahkan karena Teuku Cek Ibrahim Lamnga tewas pada 29 Juni 1878 saat berperang melawan Belanda yang menyebabkan Cut Nyak Dien marah besar dan bersumpah akan menghancurkan Belanda.
Ia bahkan siap menikahi lelaki yang dapat membantunya membalas kematian suaminya.
“…Mengungsilah! Semoga Tuhan melindungimu! Tujuh puluh pengawal bersenjata aku tinggalkan untuk kamu pimpin. Sekalian mereka itu adalah kawan-kawan terpilih yang setia. Sekiranya kita tidak bertemu, kawan yang tujuh puluh orang itulah yang akan bersamamu berjuang di jalan Allah…”
Itulah pesan akhir Teuku Ibrahim Lamnga pada isteri tercintanya, Cut Nyak Dien.
Sejak itu Cut Nyak Dhien menjadi janda dengan seorang anak. Dua tahun menjanda dua tahun dan memimpin sendiri pasukan perang, Cut Nyak Dien bertemu seorang lelaki asal Meulaboh bernama Teuku Umar.
Kemunculan Teuku Umar sedikit mengejutkan, ia jatuh cinta pada pandangan pertama kepada Cut Nyak Dien. Bahkan beliau berkata siap menjadi panglima perang dengan syarat Cut Nyak Dien menjadi istrinya.
Namun, Cut Nyak Dien menolak mentah – mentah lamaran tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: