Ini Hebatnya Taktik Gerilya Walau Senjata Bambu Runcing, Bikin Belanda Bingung dan Kocar Kacir

Ini Hebatnya Taktik Gerilya Walau Senjata Bambu Runcing, Bikin Belanda Bingung dan Kocar Kacir

Ini Hebatnya Taktik Gerilya Walau Senjata Bambu Runcing, Bikin Belanda Bingung dan Kocar Kacir--

RADARMUKOMUKO.COM - Indonesia adalah salah satu negara yang pernah mengalami penjajahan oleh bangsa asing.

Salah satu penjajah yang paling lama dan paling keras menguasai Indonesia adalah Belanda.

Belanda datang ke Indonesia sejak abad ke-16 dan terus berusaha mempertahankan kekuasaannya hingga abad ke-20.

Meskipun Indonesia telah memproklamasikan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945, Belanda tidak mau mengakui dan masih berupaya untuk mengembalikan kekuasaannya di Indonesia.

Untuk mewujudkan ambisinya, Belanda melakukan dua kali agresi militer ke Indonesia, yaitu pada tahun 1947 dan 1948.

Agresi militer kedua merupakan agresi yang paling besar dan paling berbahaya bagi Indonesia.

BACA JUGA:Dinas Perikanan Mukomuko Pengadaan Sarana Penunjang Operasional Balai Benih Ikan

BACA JUGA:Lagu 'Genjer-Genjer' Sempat Dilarang Dinyanyikan, Sindiran Terhadap Jepang dan Dikaitkan Dengan PKI

Pasalnya, Belanda berhasil menyerang dan menguasai Yogyakarta, ibu kota Indonesia saat itu, pada 19 Desember 1948.

Belanda juga berhasil menangkap Presiden Soekarno, Wakil Presiden Mohammad Hatta, dan beberapa pejabat penting lainnya.

Belanda berharap dengan tindakan ini, Indonesia akan kehilangan semangat juang dan menyerah kepada Belanda.

Namun, harapan Belanda itu ternyata salah besar. Justru dengan tindakan ini, Indonesia semakin bersatu dan berjuang untuk mempertahankan kemerdekaannya.

Salah satu tokoh yang memimpin perlawanan Indonesia terhadap Belanda adalah Panglima Besar Jenderal Soedirman.

Jenderal Soedirman adalah seorang pahlawan nasional yang dikenal sebagai bapak perang gerilya di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: