Pasukan Khusus Pelacur dan Copet Bikin Belanda Loyo, Tapi Juga Kerjai Pejuang Hingga Komandannya Sendiri

Pasukan Khusus Pelacur dan Copet Bikin Belanda Loyo, Tapi Juga Kerjai Pejuang Hingga Komandannya Sendiri

Pasukan Khusus Pelacur dan Copet Bikin Belanda Loyo, Tapi Juga Kerjai Pejuang Hingga Komandannya Sendiri--

RADARMUKOMUKO.COM - Seperti dibahas pada konten radarmukomuko.disway.id sebelumnya, Mayjen Prof Drg Moestopo membentuk pasukan khusus yang terdiri dari para wanita penghibur atau pelacur dan copet yang saat itu tengah merajalela pasca kemerdekaan. 

Melansir dari berbagai sumber, pasukan elit khusus sangat rahasia ini dibagi dalam dua kelompok, yaitu Barisan Maling (BM) dan Barisan Wanita Pelacur (BWP).

Merekapun disiapkan sedemikian rupa dengan diberi pelatihan militer oleh para tentara yang sudah pernah ikut berperang.

Menurut beberapa versi keterangan, total Moestopo menurunkan hingga 2.000 pelacur dan maling untuk beroperasi di wilayah pendudukan Belanda.

Tugas yang diberikan cukup berat, mulai dari meledakkan jembatan, mencuri pakaian, peralatan hingga senjatan pasukan belanda.

BACA JUGA:2000 Pasukan Janda Bersama Ratu Maritim Indonesia Malahayati, Menjajal Pasukan Belanda di Samudra

BACA JUGA:Kisah Fientje PSK Cantik Yang Berakhir Tragis, Tuan Besar Belanda Yang Akhiri Hidup Dipenjara

Singkat cerita, pasukan khusus ini sukses melaksanakan tugasnya dan bahkan ini sempat menggemparkan, karena dampak dari kerja mereka, Belanda banyak kehilangan peralatan dan menjadi loyo.

Banyak pasukan belanda yang terjangkit kelamin karena berbaur dengan para pelacur tersebut, hingga menyebabkan terjadinya evakuasi besar-besaran dari pos militernya.

Yang pasti keberhasilan pasukan rahasia ini meledakkan jembatan, mencegah tank-tank Belanda bergerak maju di Kebumen, Moestopo pindah ke front Subang.

Wilayah tempur ini kala itu dikenal sebagai Sektor Bandung Utara-Timur, dia juga mengikutkan 100 orang Pasukan Terate terdiri dari pelacur dan copet ini.

Mereka juga sukses membuat kekacauan di wilayah yang dikuasai Belanda hingga sangat membingungkan musuh. 

Krennya lagi, bukan saja mencuri alat-alat militer seperti senjata, teropong, dan baju-baju militer Belanda. Pasukan khusus ini kerap kali menurunkan bendera Belanda langsung dari tiangnya.

Menurut sejarawan Robert B Cribb, unit-unit rahasia ini juga beroperasi di dalam kota Bandung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: