Kisah Malahayati, Memimpin 2000 Pasukan Wanita Janda, Duel Maut Dengan Tentara Belanda Pembunuh Suaminya

Kisah Malahayati, Memimpin 2000 Pasukan Wanita Janda, Duel Maut Dengan Tentara Belanda Pembunuh Suaminya

Kisah Malahayati, Memimpin 2000 Pasukan Wanita Janda, Duel Maut Dengan Tentara Belanda Pembunuh Suaminya--

RADARMUKOMUKO.COM - Bersama dengan 2.000 orang pasukan Inong Balee atau janda-janda pahlawan, Malahayati berperang melawan kapal-kapal dan benteng-benteng Belanda tanggal 11 September 1599.

Dalam aksinya, ia berhasil membunuh Cornelis de Houtman dalam pertempuran satu lawan satu di geladak kapal. Ia juga terlibat dalam sejumlah pertempuran laut dan ekspedisi militer skala besar.

Dia mendapat gelar Laksamana untuk keberaniannya, sehingga ia kemudian lebih dikenal dengan nama Laksamana Malahayati

BACA JUGA:Srikandi Tangguh dari Sulawesi Andi Depu, Pekikan Suaranya Mampu Membuat Belanda Mundur Teratur

BACA JUGA:Pejuang Wanita Raden Nyai Ageng Serang Pemimpin dan Penasehat Perang di Tanah Jawa

Laksamana adalah pangkat tertinggi untuk perwira Angkatan Laut dan telah umum diketahui bahwa yang menyadang pangkat tersebut adalah seorang pria.

Maka Laksamana Malahayati menjadi perempuan pertama di dunia yang menyandang panglima tertinggi di laut.

Atas jasa kepahlawanannya tersebut, namanya diabadikan dalam berbagai tempat dan lembaga strategis di Indonesia.

Keumalahayati lahir di o1 Januari 1550 dan meninggal 30 Juni 1615. Ia pejuang perempuan yang berasal dari Kesultanan Aceh. 

Ayahnya bernama Laksamana Mahmud Syah. Kakeknya dari garis ayahnya adalah Laksamana Muhammad Said Syah, putra dari Sultan Salahuddin Syah yang memerintah sekitar tahun 1530–1539 M. 

BACA JUGA:Perang Ambarawa Disebabkan Niat Sekutu Inggris Yang Tidak Baik, Ini 6 Tokoh Pejuang Yang Terlibat

BACA JUGA:Siti Manggopoh, Sosok Pejuang Perempuan Yang Terlupakan Pernah Tewaskan 53 Serdadu Belanda

Adapun Sultan Salahuddin Syah adalah putra dari Sultan Ibrahim Ali Mughayat Syah (1513–1530 M), yang merupakan pendiri Kerajaan Aceh Darussalam.

Pada tahun 1585–1604, Laksamana Malahayati diberi jabatan strategis sebagai Kepala Barisan Pengawal Istana Panglima Rahasia dan Panglima Protokol Pemerintah dari Sultan Saidil Mukammil Alauddin Riayat Syah IV.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: